Rabu 12 Dec 2018 23:17 WIB

Pemukim Yahudi Sebar Poster Provokatif 'Bunuh Abbas'

Palestina mengutuk perilaku provokatif para pemukim Yahudi yang menyerang Abbas.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Didi Purwadi
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Palestina Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemukim Yahudi garis keras menggantung poster-poster Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, di Tepi Barat. Poster-poster itu tertempel di blok beton di persimpangan Huwwara dekat kota Nablus.

Dilansir dari Al-Jazeera, tentara Israel yang ditempatkan di daerah itu tidak mencopot poster-poster ini. Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Palestina mengatakan poster ancaman untuk membunuh Abbas telah melintasi semua garis merah.

Dalam pertemuan di Ramallah, Dewan Menteri PA mengutuk perilaku provokatif para pemukim Yahudi yang menyerang Abbas. Mereka mengatakan pemukim Yahudi mengambil ancaman dengan sangat serius.

Sekretaris Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, menyebut ancaman terhadap Abbas sebagai deklarasi pembunuhan publik terhadap jalan damai yang dikejar oleh presiden dan pemimpin Palestina. "Ini adalah seruan untuk menyeret kawasan itu ke bentrokan dan kekerasan, yang mana pemerintah dan Presiden AS Donald Trump akan membertanggungjawabkan,'' kata Erekat dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al-Jazeera, Rabu (12/12).

Perdana Menteri Rami Hamdallah menyerukan kepada masyarakat internasional untuk juga menyuarakan kecamannya. Ia mengatakan pemerintah Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi dari apa yang disebut sebagai 'provokasi-provokasi' untuk membunuh presiden.

Dewan juga mengutuk serangan Israel pada Senin (10/12) terhadap kota-kota dan desa-desa yang masuk Area A. Wilayah tersebut ditentukan oleh Persetujuan Oslo berada di bawah kendali sipil dan keamanan Palestina.

Sebelumnya kendaraan militer dan tentara Israel melakukan serangan di Ramallah, ibu kota de facto PA. Mereka menyerbu markas besar kantor berita resmi Wafa dan mencegah staf meninggalkan gedung.

Penggerebekan itu dilakukan untuk mencari tersangka yang menembak dan melukai tujuh pemukim Yahudi pada Ahad (9/12) malam dari sebuah kendaraan yang bergerak di dekat pemukiman ilegal Ofra, sebelah timur Ramallah. Puluhan warga Palestina terluka akibat serangan pasukan Israel menggunakan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement