Sabtu 19 Jan 2019 14:10 WIB

Penangkapan Berlanjut, Israel Tahan 5 Remaja di Tepi Barat

Hampir tiap Jumat, warga Desa Kafr Qaddum dan kota kecil di dekatnya lakukan protes.

Warga Tepi Barat Palestina menaiki tangga untuk menlintasi tembok pemisah yang dipasang Israel untuk shalat jumat di Kompleks Al Aqsa, Jumat (8/6). Mereka dilarang memasuki Yerusalem berdasar batas umur minimal yang boleh memasuki Al Aqsa.
Foto: Alaa Badarneh/Antara
Warga Tepi Barat Palestina menaiki tangga untuk menlintasi tembok pemisah yang dipasang Israel untuk shalat jumat di Kompleks Al Aqsa, Jumat (8/6). Mereka dilarang memasuki Yerusalem berdasar batas umur minimal yang boleh memasuki Al Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM— Pasukan keamanan Israel menahan lima remaja Palestina selama bentrokan di Desa Taqou, sebelah tenggara Bethlehem, dan seorang remaja lagi di Tepi Barat Sungai Jordan, pada Jumat (18/1).

Direktur Kota Praja Taqou, Tayseer Abu Mfarreh, mengatakan kepada Kantor Berita Palestina, WAFA, bentrokan meletus antara pemrotes dan tentara Israel di jalan masuk ke desa itu. 

Tentara Yahudi menyerang pemrotes dengan menembakkan peluru logam yang berlapis karet dan gas air mata sebelum menangkap lima di antara mereka.

Pasukan Israel pada Jumat juga menahan seorang anak kecil Palestina setelah menyerbu rumah keluarganya, serta melukai dua pemrotes selama bentrokan di Desa Kafr Qaddum di bagian utara Tepi Barat, yang diduduki.   

Koordinator Perlawanan Rakyat Morad Shtewi di desa tersebut, Morad Shtewi, mengatakan tentara Israel menangkap Tareq Hekmat Shtewi (14), setelah mereka menyerbu keluarga Tareq di desa itu serta menghancurkan furnitur.

Tentara Israel juga menembakkan peluru logam yang berlapis karet serta gas air mata ke pemrotes yang ikut dalam protes pekanan anti-permukiman di desa itu. Dua pemrotes cedera, masing-masing di dada dan kaki.

Hampir setiap Jumat, warga Desa Kafr Qaddum dan kota kecil di dekatnya menggelar protes tanpa kekerasan guna menentang pembangunan permukiman Yahudi, serta menyeru penguasa Yahudi agar membuka kembali jalan utama di desa itu, yang telah ditutup Israel selama 15 tahun.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement