Sabtu 19 Jan 2019 20:55 WIB

Empat Anak Singa Mati Kedinginan di Gaza

Petugas sempat berupaya menolong dengan memberikan selimut, namun hal tersebut gagal.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Anak singa (ilustrasi)
Foto: voa
Anak singa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Cuaca dingin menyebabkan empat ekor anak singa di kebun binatang Gaza, Palestina mati. Dilansir dari Al-Jazeera, Sabtu (19/1), empat ekor singa itu mati kedinginan setelah pelindung kandang rusak akibat badai musim dingin yang terjadi di Palestina.

Pemilik kebun binatang Gaza, Fathy Joma mengatakan pihaknya menemukan dua ekor singa mati pada Kamis. Sehari setelahnya, petugas kebun bintang menemukan dua ekor singa lainnya lunglai. Petugas sempat berupaya menolong dengan memberikan selimut, namun hal tersebut gagal.

Joma mengatakan blokade Israel-Mesir 12 tahun di Jalur Gaza telah membuatnya sulit untuk mendapatkan makanan dan peralatan yang diperlukan untuk perawatan hewan. "Kami tidak bisa mendapatkan suplemen makanan yang diperlukan, obat-obatan dan antibiotik untuk menyelamatkan nyawa anak singa, kami tidak punya cukup uang dan blokade memperburuk situasi," tururnya.

Anak singa yang mati adalah singa Afrika. Mereka tidak terbiasa hidup dalam cuaca yang begitu dingin dan mereka benar-benar membutuhkan perlindungan khusus.

Sementara hewan-hewan lainnya selamat dari badai yang melanda kawasan itu, termasuk sepasang singa dan ketiga anaknya yang berumur 14 bulan. Sebagian besar hewan di kebun binatang pribadi yang terletak di Jalur Gaza selatan itu diselundupkan dari Mesir melalui terowongan bawah tanah beberapa tahun yang lalu, sebelum militer Mesir menghancurkan terowongan yang berjalan di bawah perbatasan.

Cuaca musim dingin yang melanda wilayah itu telah membuat pengelola kebun binatang kesulitan dalam merawat hewan-hewannya. Sementara itu kelompok perawatan hewan internasional telah melakukan beberapa misi evakuasi dalam beberapa tahun terakhir untuk memindahkan hewan dan burung dalam kondisi buruk ke tempat perlindungan di luar Gaza. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement