Rabu 13 Feb 2019 21:57 WIB

Masjid Istiqlal Indonesia Segera Dibangun di Gaza

Penduduk Gaza sangat antusias menyambut pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah
Warga Palestina melaksanakan Shalat Jumat kompleks Al Aqsa, Yerusalem.
Foto: Ammar Awad/Reuters
Warga Palestina melaksanakan Shalat Jumat kompleks Al Aqsa, Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal Indonesia segera dibangun di wilayah Khan Yunis, Gaza, Palestina. Adapun peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut telah dilakukan pada 19 Januari 2019.

Perwakilan Lembaga Jizrut Ta'awun Insani Sheikh Syakir Aiman Auda mengatakan, pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia sangat penting bagi warga Gaza. Sebab, masjid merupakan tempat aktivitas dan juga pendidikan bagi warga Gaza. "Penduduk Gaza banyak beraktivitas di masjid," ujar Syakir kepada Republika.co.id, Rabu (13/2).

Syakir mengatakan, Masjid Istiqlal di Jakarta merupakan simbol kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Harapannya Masjid Istiqlal yang dibangun di Gaza kelak dapat juga menjadi simbol kemerdekaan bagi Palestina. 

Selain itu, pembangunan masjid tersebut merupakan bentuk apresiasi Palestina kepada Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan bangsa terdepan yang mendukung kemerdekaan Palestina. "Kami ingin membangun masjid yang mewakili bangsa Indonesia di Gaza, seperti semacam kantor kedutaan," kata Syakir.

Syakir mengatakan, suatu hari nanti ketika Palestina meraih kemerdekaan, dia berharap masyarakat Indonesia dapat berkunjung ke masjid tersebut. Adapun, lokasi Masjid Istiqlal Indonesia terpaut jarak 100 kilometer dari Masjid Al Aqsa dan dapat ditempuh dengan jalur darat selama dua jam. 

Syakir mengatakan, penduduk Gaza sangat antusias menyambut pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia. Mereka berharap bisa segera beribadah dan melakukan aktivitas di masjid tersebut. Selain itu, nantinya Palestina juga akan mendatangkan para imam dan ulama dari Indonesia untuk mengisi aktivitas di masjid itu.

Masjid Istiqlal Indonesia memiliki kapasitas 5.000 jamaah dengan luas 940 meter persegi. Syakir menjelaskan, salah satu kendala untuk membangun masjid tersebut yakni akses sumber bahan material yang harus dikirim dari Mesir. Namun akses pintu untuk mengirimkan bahan material ini tidak selalu dibuka, sehingga pembangunan masjid memakan waktu lama.

Syakir menyontohkan, pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza membutuhkan waktu enam tahun karena keterbatasan akses bahan material. Namun, Syakir memastikan pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia bisa rampung dalam 1,5 sampai dua tahun.

Direktur Lembaga Kasih Palestina Caca Andika mengatakan, nama Istiqlal diambil karena memiliki arti kemerdekaan. Hal ini sesuai dengan harapan terbesar mayarakat Palestina yang sudah puluhan tahun dijajah oleh Israel.

Caca mengatakan, masjid-masjid di Palestina menjadi tempat lahirnya orang-orang hebat. Banyak penghapal Alquran tumbuh dari masjid. "Mudah-mudahan masjid ini menjadi harapan dan doa bagi kemerdekaan Palestina," ujar Caca. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement