Selasa 22 Jan 2019 00:03 WIB

Ini Fakta Terbaru Mengenai Palestina dan Masjid Al-Aqsa

Saat ini hampir seluruh wilayah Palestina telah dikuasai warga Israel.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Konsultan Pelatihan di Mimbar Al-Aqso Fundation Dr Samir Said memberikan penjelasan saat berkunjung ke Republika, Jakarta, Senin (21/1).
Foto: Republika/Prayogi
Konsultan Pelatihan di Mimbar Al-Aqso Fundation Dr Samir Said memberikan penjelasan saat berkunjung ke Republika, Jakarta, Senin (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator konsultan Asosiasi Mimbar Al-Aqsa Samir Said, menyampaikan saat ini kondisi buruk bukan hanya terjadi di jalur Gaza tapi juga di sekitar Masjid Al-Aqsa, Palestina. Dia menjelaskan, saat ini hampir seluruh wilayah Palestina telah dikuasai warga Israel. Bahkan tak sedikit warga Palestina yang memilih keluar dan pindah ke wilayah yang lebih aman.

Asosiasi Mimbar Al-Aqsa melakukan kunjungan ke Gedung Harian Republika Senin (21/1). Samir dalam pemaparannya meminta Republika sebagai media yang mewakili komunitas Muslim untuk terus mengawal kondisi terkini Palestina.

“Warga Palestina yang tinggal di sekitar Masjid Al-Aqsa tidak banyak, mereka juga dibatasi ruang geraknya karena wilayah tersebut memang lebih banyak ditempati oleh warga Israel,” jelas Samir.

Samir mengatakan, setiap rumah warga Palestina di sekitar wilayah Masjid Al-Aqsa bahkan dilengkapi oleh kamera penjaga (CCTV) agar tentara Israel dapat terus mengawasi dan memantau. Selain itu, pemerintah Israel juga terus menambahkan peraturan-peraturan yang semakin membungkam dan membatasi gerak warga Palestina.

“Mereka (warga Palestina) akan didata dan ditandai dengan sejenis borgol elektrik, sehingga saat mereka melanggar, pemerintah akan langsung mengadili mereka,” jelas Samir.

Bukan hanya wilayah sekitar Masjid Al-Aqsa, namun bangunan masjid pun sebagian besar telah dikuasai Israel. Samir menuturkan, saat ini umat Muslim pun tidak bebas beribadah di Masjid Al-Aqsa. Untuk masuk pun, setiap orang diwajibkan melewati serangkaian pemeriksaan dan tidak diperkenankan berlama-lama di dalam masjid.

“Ruang untuk kami beribadah hanya sebatas dua shaf untuk jamaah dan tempat untuk imam, selebihnya milik Israel,” kata dia.

Dengan kunjungannya ke Republika, dia berharap umat Muslim dapat lebih mengetahui kondisi terkini mengenai Palestina saat ini. Dia juga berharap Republika mampu mendulang solidaritas umat Muslim di Indonesia untuk bersama membantu warga Palestina untuk kembali merebut tanah kelahiran mereka dari Israel.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement