Kamis 26 May 2011 18:29 WIB

Mesir Buka Pintu Perbatasan Rafah Secara Permanen

Rep: hiru muhamad/ Red: taufik rachman
Warga Palestina menggelar aksi demonstrasi di perbatasan Palestina-Mesir di Rafah.
Foto: AP/Eyad Baba
Warga Palestina menggelar aksi demonstrasi di perbatasan Palestina-Mesir di Rafah.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Warga Palestina di Jalur Gaza saat ini pantas bersuka cita dan bernafas lega karena pemerintah Mesir akan membuka pintu perbatasan di Rafah secara permanen mulai Sabtu mendatang.

Pembukaan pintu itu sekaligus mengakhiri aksi blokade selama empat tahun terakhir terhadap jalur Gaza yang dikuasai kelompok Hamas. Aksi blokade tersebut telah membuat warga Palestina yang berada di Gaza menjadi jatuh miskin dan menderita.

Menurut kantor berita Mena, Rabu (25/5) perbatasan Rafah akan dibuka secara permanen mulai pukul 9 pagi hingga 9 malam setiap hari kecuali Jumat atau hari libur. pemerintaha militer Mesir telah menetapkan tanggal dari pembukaan pintu perbatasan itu sebagai tindaklanjut dari bersatunya kelompok Fatah dan Hamas.

Minha Bakhoum, juru bicara kementerian luar negeri Mesir, kepada Al Jazeera menyebutkan, keputusan itu dikeluarkan guna memulihkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan warga Gaza. ''Ini sebagai upaya Mesir dalam membantu Palestina setelah tidak adanya resolusi antara Palestina dan Israel,'' katanya.

Mustafa Barghouti, mantan calon Presiden Palestina menyatakan pembukaan kembali pintu perbatasan itu merupakan langkah penting bagi warga Palestina di perbatasan Gaza. ''Ratusan orang tewas karena mereka tidak memperoleh bantuan medis di gaza, ribuan pelajar tidak dapat menimba ilmu dan bisnis tidak bisa jalan,'' katanya.

Meski demikian, Barghouti menyebutkan bahan bangunan belum dapat masuk ke jalur Gaza. hal itu membuat sekitar 25 ribu rumah di wilayah tersebut yang hancur setelah diserbu Israel saat perang Gaza lalu, belum dapat diperbaiki. ''tapi kami menghargai perubahan itu sebagai kelanjutan yang terjadi di Mesir,'' tambahnya.  

Warga jalur gaza juga tidak semuanya dapat meninggalkan wilayah tersebut. pemerintah Mesir telah mengeluarkan pembatasan soal siapa saja yang boleh meninggalkan Gaza. Wanita, anak-anak dibawah usia 18 tahun dan pria diatas 40 tahun diperbolehkan bepergian keluar Gaza. Mereka yang berusia 18 hingga 40 tahun juga tetap diwajibkan memiliki visa Mesir. Pria berusia dibawah 40 tahun juga dilarang melinggalkan Gaza.

Selama ini warga Gaza banyak memanfaatkan jalur terowongan yang jumlahnya mencapai ratusan yang melintasi bagian bawah perbatasan Mesir Gaza sepanjang 15 kilometer tersebut. Israel menuding terowongan itu juga telah digunakan kelompok militan untuk menyelundupkan senjata mereka yang digunakan untuk menyerang Israel

sumber : reuter
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement