REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kali sejak terpilih September lalu, Menteri Luar Negeri Jepang, Koichiro Gemba melakukan kunjungan dua hari ke Indonesia terhitung Kamis hingga Jumat (14/10).
Kedatangan Gemba yang diterima oleh Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa juga membicarakan kerja sama Indonesia-Jepang yang berkolaborasi tentang perdamaian di Timur Tengah, termasuk membantu Palestina.
Tetapi Gemba maupun Marty tidak menerangkan lebih lanjut seperi apa kolaborasi kedua negara dalam membantu menciptakan perdamaian di Timur Tengah, terutama di Palestina. Kedatangan kali ini merupakan jawaban Gemba atas undangan personal yang disampaikan Marty disela-sela pertemuan Majelis Umum PP di New York beberapa waktu lalu.
Dalam penjelasan Gemba kemudian, pertemuan kedua pejabat ini setidaknya membahas tiga isu penting. Pertama di bidang politik dan keamanan. "Kami sepakat mempromosikan pertukaran antar otoritas keamanan. Serta di bawah Democracy Forum, membantu demokratisasi negara-negara di Timur Tengah," papar Gemba.
Kedua, di bidang ekonomi, Jepang setuju untuk mendorong pertumb uhan ekonomi Indonesia. Diantaranya dengan melakukan kolaborasi pada program Metropolitan Priority Areas (MPA) serta memperbanyak kerja sama proyek di bidang infrastruktur.
"Juga ada pertukaran antar masyarakat masing-masing, melalui promosi J-Pop. Kami ingin memberikan kesempatan kepada kedua negara untuk saling bertukar budaya dan membagi pemahaman yang sama," tambah Gemba menyebut kerja sama di bidang budaya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
