REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pejuang Palestina berhasil menembakkan dua roket dari Jalur Gaza dan menghantam Israel selatan pada Ahad (8/4) pagi. Penembakan roket itu merupakan serangan balasan atas penembakan pesawat tak berawak Israel di Jalur Gaza, Sabtu (7/4) malam.
Meski begitu tidak ada korban jiwa atau kerusakan atas peluncuran roket Palestina ini. "Roket jauh dari pemukiman Yahudi dan jatuh di tanah terbuka. Tidak ada yang terluka dan tidak ada kerusakan properti," kata juru bicara polisi Israel, Luba Samri kepada AFP.
Pesawat tak berawak Israel seringkali menjadi ulah dalam serangkaian serangan terhadap pejuang Palestina. Pada serangan pesawat tak berawak Israel kali ini, militer Israel berkilah sedang patroli mencari penembak roket ke Israel.
"Pesawat telah berhasil menggagalkan peluncuran roket di Jalur Gaza selatan," seorang juru bicara militer kepada AFP. Padahal serangan pesawat tak berawak Israel tersebut menciderai dua warga Palestina pengendara sepeda motor bukan peluncur roket seperti yang dituduhkan.
Bulan lalu, serangkaian serangan udara dari pesawat tak berawak Israel dan salvo roket milik Palestina, terlibat dalam serangan balasan di kedua belah pihak. Namun serangan balasan dari Israel telah menewaskan kepala Komite Perlawanan Rakyat, Zuhair al-Qaisi yang berbasis di Gaza.
Tewasnya al-Qaisi ini kemudian mendorong kelompok-kelompok pejuang Palestina lain kembali menembakkan roket mereka ke wilayah Israel. Sedangkan pesawat tempur Israel melakukan puluhan serangan udara, menewaskan 25 orang, di antaranya 14 anggota Jihad Islam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
