Senin 18 Jun 2012 17:12 WIB

Militer: Empat Pejuang Palestina Masih Menghilang di Israel

Rep: Antara/AFP/ Red: Djibril Muhammad
 Masjid Umar (Dome of The Rock) di komplek Masjid Al Aqsha di Yerusalem.
Foto: (Sebastian Scheiner/AP)
Masjid Umar (Dome of The Rock) di komplek Masjid Al Aqsha di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Tiga atau empat dari sekelompok orang bersenjata yang pada Senin meluncurkan penyergapan mematikan yang menewaskan seorang warga sipil Israel di sepanjang perbatasan Mesir masih menghilang di Israel selatan, kata juru bicara militer kepada AFP.

"Tiga atau mungkin empat gerilyawan masih berada di dalam wilayah Israel dan kami sedang berusaha untuk menemukan mereka," katanya setelah para pejuang, tampaknya dari Sinai, Israel selatan menyusup dan menyergap konvoi pekerja bangunan Israel di sepanjang perbatasan.

Pasukan Israel menembak mati setidaknya dua gerilyawan sementara yang lain melarikan diri dari tempat kejadian, kata militer. Penduduk setempat di Kadesh Barnea, Nitzana dan Be'er Milcha diperintahkan untuk tetap tinggal di dalam rumah mereka yang terletak beberapa kilometer dari perbatasan dan sangat dekat dengan lokasi serangan itu, kata para pejabat.

Insiden ini terjadi 48 jam setelah gerilyawan di Sinai menembakkan dua roket ke Israel selatan namun tidak menyebabkan cedera atau kerusakan, tetapi memicu penyelidikan oleh militer.

Satu roket mendarat tepat di luar gurun Negev, Mitzpe Ramon, sementara roket kedua mendarat di dekat Uvda di padang pasir Arava selatan, yang juga merupakan situs satu bandara internasional kecil sekitar 40 kilometer (25 mil) di utara kota resor Laut Merah Eilat.

Sebelumnya diberitakan dua orang bersenjata dan seorang warga sipil Israel tewas pada Senin pagi dalam tembak-menembak di sepanjang perbatasan Israel selatan dengan Mesir di daerah dekat Jalur Gaza, kata radio publik setempat.

Tiga pria bersenjata, pada awalnya diyakini warga Palestina, melepaskan tembakan ke arah konvoi kendaraan yang membawa para pekerja konstruksi Israel ke tempat di mana mereka sedang membangun bagian dari pagar perbatasan di sepanjang perbatasan, mendorong pasukan Israel di daerah tersebut melepaskan tembakan.

Laporan awal mengatakan dua dari pria bersenjata itu tewas bersama dengan salah satu pekerja konstruksi Israel. Militer Israel mengkonfirmasi bahwa pria bersenjata itu menembaki pekerja konstruksi di wilayah perbatasan, tetapi tidak segera mengkonfirmasikan jumlah korban.

"Tembakan dilepaskan pada pekerja Israel selama pekerjaan konstruksi rutin dilakukan pada pagar keamanan antara Israel dan Mesir," katanya, dan menambahkan bahwa pasukan itu telah "melepaskan tembakan kearah para gerilyawan."

Dia tidak bisa segera mengkonfirmasikan apakah penembakan itu berasal dari sisi perbatasan Mesir, atau dari dalam Israel, namun juru bicara pejabat militer, Jenderal Yitzhak Mordechai, mengatakan "kelompok gerilyawan" telah melakukan penyusupan wilayah Israel di sepanjang perbatasan, sangat dekat dengan perbatasan Gaza.

"Para gerilyawan melepaskan tembakan dan menggunakan alat peledak. Tampaknya mereka juga menggunakan peluru kendali anti-tank terhadap kendaraan yang mengangkut para pekerja yang sedang membangun pagar keamanan di sepanjang perbatasan," katanya kepada radio militer Israel.

"Tentara kemudian tiba di lokasi itu dan melepaskan tembakan. Setidaknya satu gerilyawan tewas," katanya. "Semua sektor di mana insiden itu terjadi telah ditutup dan kami melakukan pencarian untuk memastikan tidak ada gerilyawan lagi di wilayah Israel," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement