Jumat 22 Mar 2013 00:41 WIB

Kedatangan Obama di Israel Disambut Dua Roket dari Gaza

US President Barack Obama (left) and Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu, walk after a welcoming ceremony upon Obama's arrival at Ben Gurion airport near Tel Aviv, Israel, Wednesday, March 20, 2013.
Foto: AP/Ariel Schalit
US President Barack Obama (left) and Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu, walk after a welcoming ceremony upon Obama's arrival at Ben Gurion airport near Tel Aviv, Israel, Wednesday, March 20, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dua roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam kota perbatasan di bagian selatan Israel Kamis (21/3). Aksi itu pun langsung mendapatkan kecaman keras dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang memang sedang berkunjung ke negara Yahudi itu.

Majelis Syura Al Muhaddin, satu kelompok yang memiliki hubungan dengan Alqaidah, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kota Sderot dekat wilayah terdepan Gaza. Serangan itu tak menimbulkan korban jiwa atau cedera tetapi merusak bagian sisi satu gedung.

Gerakan tersebut dalam pernyataannya di internet menyatakan melancarkan serangan dengan dua roket selama kunjungan Obama untuk menunjukkan serangan-serangan mereka tak dapat dihentikan pertahanan udara Israel - satu rujukan ke peralatan anti peluru kendali 'Iron Dome' milik Israel yang sebagian didanai AS.

Obama, yang berada di Yerusalem sekitar 80 kilometer dari Sderot ketika roket-roket itu menghantam, kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa tergantung kepada Hamas, yang menguasai Gaza, untuk menghentikan serangan-serangan seperti itu.

"Kami mengutuk pelanggaran gencatan senjata ini yang melindungi warga Israel dan Palestina, suatu pelanggaran yang Hamas punya tanggung jawab untuk mencegahnya," kata Obama mengenai kunjungan di kawasan itu, di kota Ramallah, Tepi Barat.

Serangan roket kedua kali dari Gaza itu telah menghantam wilayah Israel sejak gencatan senjata yang kelompok gerakan itu tak pernah tandatangani, mengakhiri perang di lintas batas delapan hari pada November 2012.

Rakyat Palestina memperjuangkan berdirinya sebuah negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Jerusalem Timur Arab sebagai ibu kotanya. Israel menguasai wilayah Tepi Barat pada Perang Arab-Israel pada 1967. Sejak 2010 perundingan perdamaian Israel-Palestina mengalami kebuntuan.

Kelompok pergerakan itu merupakan koalisi dari berbagai grup yang diperkirakan berasal dari kawasan Sinai, Mesir, berbatasan dengan Gaza. Mereka mengklaim melancarkan beberapa serangan roket ke Israel, dan Israel membunuh dua panglima kelompok itu dalam satu serangan yang sudah ditargetkan di Gaza pada Oktober.

Obama mengunjungi Sderot ketika dia masih calon presiden pada 2008, bertemu dengan warga setempat dan melihat pameran bekas-bekas roket yang dilancarkan dari Gaza.

sumber : Antara/ Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement