Jumat 23 Sep 2016 16:40 WIB

Ada Al-Aqsha di Unpad

Al-Aqsha Awareness Week
Foto: SMART 171
Al-Aqsha Awareness Week

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Solidarity of Muslimah for Alquds Retaken (SMART 171) mengadakan Al-Aqsha Awareness Week (AAW), pekan pengenalan Al Aqsa di Universitas Padjadjaran, Jatinangor pada 19-23 September. AAW ini  upaya penyadaran kepada mahasiswa dan masyarakat umum tentang kondisi terkini Palestina. 

Ketua SMART 171 Maimon Herawati mengungkapkan, komunitas Muslimah pecinta Palestina, SMART 171, mendirikan stan berisi informasi, pameran foto, pojok kuliner khas Palestina, dan meja produk kepalestinaan.  Setiap sore, pengunjung AAW dapat mengikuti  kajian rutin dengan tema yang berbeda. "Hubungan komunikasi dengan warga Gaza juga dilakukan secara langsung melalui konferensi video menggunakan skype," ujar Maimon dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (23/9)

Seorang Mahasiswa Profesi Farmasi angkatan 2016, Siti Marfuah mengaku takjub setelah mengetahui kabar dari Palestina secara langsung. “Merinding. Selama ini kan berita itu kita dengar dari media. Ini langsung, tidak ada filter lagi,” kata Siti Marfuah setelah berdialog langsung dengan Wafa, aktivis perdamaian International Solidarity Movement dari Gaza.

Maimon menjelaskan selain narasumber lokal, acara ini menghadirkan langsung narasumber asal Palestina, yakni Syekh Muhammad as-Sabbah. Ia mengajak pengunjung serta masyarakat Indonesia pada umumnya untuk sama-sama membantu rakyat Palestina melalui doa, penyebaran informasi, dan gerakan boikot, sanksi, dan divestasi.

Ia menambahkan rangkaian AAW hanya satu dari berbagai kegiatan SMART 171 yang baru berdiri pada Mei lalu. Sejak Mei, SMART 171 sudah mengirimkan kurban ke pengungsi Palestina di Lebanon Selatan bersama KNRP. SMART 171 juga telah mengirimkan bantuan langsung ke Gaza yang kemudian disebarkan pada warga tak mampu di Gaza. 

“Kami tidak bisa ke sana membebaskan Al Aqsha dari penjajahan Israel. Kami rindu ingin shalat di sana. Satu-satunya yang bisa kami lakukan menyebarkan informasi tentang penjajahan Israel pada Palestina dan di dalamnya Al Aqsha,” terang Maimon yang juga dosen Fikom Unpad ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement