Selasa 09 May 2017 17:43 WIB

Komentari Yerusalem, Israel Sebut Erdogan akan Selalu Menjadi Musuh

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agus Yulianto
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Ketua parlemen Israel Yuli-Yoel Edelstein mengatakan, bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah musuh dan akan tetap menjadi musuh bagi negaranya. Pernyataannya ini berkaitan dengan komentar Erdogan perihal okupasi tanah oleh Israel di Yerusalem.

Sebelumnya Erdogan mengatakan, dirinya akan berusaha untuk mencegah penerapan rancangan undang-undang (RUU) Israel yang melarang masjid-masjid di Yerusalem menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan, terkecuali Masjid Al-Aqsa. Erdogan juga menyerukan umat Islam agar meningkatkan intensitas kunjungan ke Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa dan menentang 'Yudaisasi' Yerusalem oleh Israel.

Pernyataan Erdogan tersebut memancing reaksi keras beberapa pejabat Israel, salah satunya adalah Yuli-Yoel Edelstein. Dia mengatakan, hubungan Israel dengan Turki memang tidak akan pernah harmonis selama negara tersebut dipimpin Erdogan. “Selama Erdogan memimpin Turki, hubungan kedua negara tidak akan seperti dua dekade yang lalu,” ungkapnya seperti dilaporkan laman Al Araby, Selasa (9/5).

Selain Edelstein, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon juga turut merespons pernyataan Erdogan. Dia menyindir, bahwa Erdogan sejatinya juga adalah pelanggar hak asasi manusia di negaranya. “Siapapun yang secara sistematis melanggar hak asasi manusia di negara mereka sendiri seharusnya tidak memberitakan moralitas kepada satu-satunya demokrasi sejati di wilayah ini,” kata Nahshon.

Selain mengomenterai perihal RUU dan okupasi Yerusalem oleh Israel, Erdogan juga sempat menyinggung perihal solusi damai antara Israel dengan Palestina. Menurutnya, dalam merancang solusi damai, kepentingan Palestina sudah sepatutnya diperhitungkan. “Tidak mungkin menemukan solusi dan perdamaian di kawasan ini tanpa menemukan solusi yang tepat untuk kepentingan Palestina,” ujar Erdogan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement