REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI JORDAN -- Ribuan wanita Israel dan Palestina berjalan menyusuri tepi Sungai Jordan. Aksi ini bertujuan agar perang Israel-Palestina segera diakhiri.
Mayoritas wanita peserta aksi ini mengenakan pakaian putih. Di area aksi di tepian Sungai Jordan, mereka mendiri Tenda Perdamaian yang diberi nama Hajar dan Sarah yang merupakan ibu dari nabi Ismail AS dan Ishak AS. Dari kedua keturunan Ibrahim itu, Muslim dan Yahudi bermula.
''Kami wanita dari gerakan sayap kiri, kanan, Yahudi, dan Arab dari kota dan pinggiran kota. Kami sepakat bahwa perang harus disudahi,'' kata salah satu anggota organisasi Women Wage Peace Marilyn Smadja, seperti dikutip Reuters, Ahad (8/10).
Women Wage Peace didirikan setelah perang 50 hari di Gaza pecah pada 2014 lalu. Perang itu menewaskan 2.100 warga Palestina dan mayoritasnya adalah warga sipil. Sementara di kubu Israel, 67 tentara dan enam orang sipil tewas.
Sekitar 5.000 wanita ikut serta dalam aksi damai pada Ahad (8/10).
Aksi yang menuntut diakhirinya perang Israel Palestina ini sudah digelar sejak akhir bulan lalu di beberapa lokasi di Israel. Puncak aksi akan digelar di area permukiman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
