Jumat 10 Nov 2017 08:14 WIB

Abbas: Israel Berupaya Hapus Solusi Dua Negara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (file)
Foto: Reuters/Siphiwe Ibeko
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (file)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis (9/11), meminta semua negara di dunia mengakui Palestina. Hal tersebut penting dilakukan guna memaksa Israel menghentikan proyek serta pembangunan permukiman ilegal diatas tanah milik negaranya.

Abbas menyampaikan hal ini melalui sebuah surat. Surat itu kemudian dibacakan di Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa-Arab yang digelar di Ibu Kota Yunani, Athena.

Dalam pesannya, seperti dilansir laman Anadolu Agency, Abbas mengatakan, Israel melanjutkan upaya menghapus solusi dua negara dan mencegah berdirinya negara Palestina dengan melakukan pembangunan permukiman ilegal.

Abbas menekankan tentang hak rakyat Palestina mendirikan sebuah negara merdeka dan berdaulat dengan menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Walaupun saat ini Israel mulai menancapkan proyek permukimannya ke Yerusalem.

Pada awal Oktober, Israel telah menyatakan akan mempercepat pembangunan 4.000 unit rumah di Tepi Barat guna memperluas permukiman Yahudi di daerah yang diduduki. Rencana tersebut mencakup pembangunan permukiman di kota tua Hebron.

Lebih dari 600 ribu orang Yahudi Israel kini tinggal di permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pencaplokan lahan terus dilakukan oleh Israel walaupun telah dinyatakan ilegal menurut hukum internasional. Tindakan okupasi ini yang dinilai kian mempersulit tercapainya solusi dua negara antara Israel dan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement