Senin 11 Dec 2017 11:55 WIB

Erdogan Bersumpah Melawan Pengakuan AS atas Yerusalem

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menggambarkan Israel sebagai negara teroris dan bersumpah untuk menggunakan segala cara untuk berperang melawan pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai ibukota Negara Israel. Hal ini dikemukakan Erdogan pada Ahad (10/12).

"Palestina adalah korban yang tidak berdosa. Sedangkan Israel ini adalah negara teroris, ya, teroris," kata Erdogan dalam sebuah pidatonya di pusat Kota Sivas.

Pihaknya tidak akan mengabaikan Yerusalem dikuasai negara (Israel) yang membunuh anak-anak. Sebagaimana dilaporkan Arab News pada Senin (11/12), pidato Erdogan dilakukan setelah Presiden AS, Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Trump telah membuat marah orang-orang Palestina dan memicu protes di negara-negara Muslim dan Arab. Bahkan, empat warga Palestina tewas dan puluhan lainnya cedera dalam tindak kekerasan setelah pengumuman presiden AS tersebut.

Roket ditembakkan dari Gaza dan pesawat tempur Israel melakukan penggerebekan di wilayah tersebut setelah pernyataan presiden AS tersebut.

Erdogan sebelumnya menggambarkan status Yerusalem sebagai sektor timur Palestina yang dilihat sebagai ibu kota negara masa depan Palestina. Presiden Turki telah menggunakan posisinya sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI) saat ini untuk mengadakan pertemuan puncak pan-Islamic group pada Rabu besok guna menanggapi dampak pernyataan Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement