Senin 15 Jan 2018 11:57 WIB

Kuburan Ibrahim Digali demi Buktikan Penyebab Kematian

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.
Foto: AP
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pejabat Palestina menggali kuburan Ibrahim Abu Thurayeh sebagai upaya untuk membuktikan Ibrahim ditembak pasukan Israel di bagian kepalanya. Menurut pejabat Palestina, Ibrahim ditembak saat melakukan demonstrasi dan bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza pada 15 Desember 2017.

Ibrahim sebelumnya sempat kehilangan kakinya akibat serangan Israel pada tahun 2008. Pejabat Palestina menyampaikan, pria yang duduk di kursi roda tersebut ditembak kepalanya oleh seorang penembak jitu Israel.

"Tubuh Ibrahim Abu Thurayeh digali untuk diautopsi lagi, untuk menolak klaim Israel yang menghindari tanggung jawab mereka atas kejahatan ini," kata Wakil Menteri Kehakiman di Jalur Gaza, Mohammed Al-Najjal, dilansir dari Arab News, Senin (15/1).

Najjal mengatakan, pihak berwenang Palestina di Gaza memutuskan untuk menolak pendudukan Israel. Peluru di kepala Ibrahim harus ditunjukkan ke pihak Internasional. Hasil autopsi ini akan disampaikan ke pihak internasional termasuk International Criminal Court (ICC).

Sementara, Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku benar-benar terkejut saat mendengar kematian Ibrahim. Kemudian, dia menuntut agar diadakan sebuah penyelidikan yang independen dan tidak memihak.

Israel mengumumkan pihaknya membuka penyelidikan atas kematian Ibrahim. Penyelidikan dilakukan setelah militer Israel mengaku tidak dapat menentukan apakah Ibrahim telah terbunuh oleh tembakan pasukannya atau bukan.

Berdasarkan rekaman video yang direkam pada hari Ibrahim terbunuh, Ibrahim terlihat membawa bendera Palestina dan melambaikan tanda kemenangan pada tentara Israel di seberang perbatasan. Aksi protes pada 15 Desember lalu adalah bagian dari kerusuhan yang terjadi akibat Presiden AS Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement