Kamis 01 Mar 2018 17:51 WIB

Warga Palestina Tuntut Penutupan Kedubes AS

Pemindahan kedutaan besar AS ke Yerusalem memicu kemarahan Palestina.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Yerusalem.
Foto: al jazeera.com
Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Warga Palestina menggelar unjuk rasa menuntut penutupan kantor kedutaan Amerika Serikat (AS) sekaligus kantor keamanan, politik, budaya dan ekonomi AS di Palestina. Ini adalah aksi protes atas pengakuan Presiden Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Para demonstran melambaikan spanduk yang mengecam kebijakan AS mengenai isu Palestina. Mereka berdemonstrasi di luar America House di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki. Mereka menyerukan pengusiran diplomat AS dan penutupan misi AS.

"Yerusalem adalah ibu kota Palestina, dan Israel adalah mitra pendudukan dalam agresi tersebut," teriak para demonstran menyalahkan keputusan Trump, dikutip Middle East Monitor, Kamis (1/3).

Di sela-sela demonstrasi tersebut, Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina Mustafa Barghouthi mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa keberlanjutan operasi misi tersebut tidak dapat diterima setelah pendiriannya terhadap Yerusalem. "Kami menolak solusi atau usulan perdamaian Amerika. AS adalah mitra dalam pendudukan negara kami," kata Barghouthi menekankan.

"Kami menyerukan pengusiran semua pekerja pemerintah Amerika dari tanah air kita," ujar Barghouthi.

America House didirikan di Ramallah pada 2010 dan berafiliasi dengan Konsulat Jenderal AS di Yerusalem. Menurut laman resmi Facebook misi AS, ini bertujuan untuk menyebarkan budaya Amerika ke wilayah yang diduduki. Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember yang memicu protes dan demonstrasi global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement