Ahad 11 Mar 2018 13:10 WIB

Satu Warga Palestina Kembali Tewas di Tangan Tentara Israel

Sebelumnya, Muhammad Zain Jabri (24) dari Hebron, juga ditembak tentara Israel.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Andri Saubani
Ilustrasi bentrokan waga Palestina dan tentara Israel.
Foto: Voa news
Ilustrasi bentrokan waga Palestina dan tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Seorang remaja Palestina, Amir Omar Shahada (19 tahun), tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel di dekat Kota Nablus, Tepi Barat, pada Sabtu (10/3). Ia ditembak di bagian dada di Desa Urif dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Dilansir dari Hareetz, Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi, Shahada yang dilarikan ke rumah sakit di Nablus dalam kondisi kritis. Shahada pun  akhirnya meninggal karena mengalami luka parah.

Pejabat Otoritas Palestina yang bertugas memantau aktivitas permukiman di Tepi Barat bagian utara, Ghassan Douglas, mengatakan kematian Shahada adalah kematian kedua oleh tentara Israel pekan ini. Sebelumnya, Muhammad Zain Jabri (24) dari Hebron, juga ditembak oleh tembakan langsung.

Ia kemudian meninggal dunia karena luka-lukanya di rumah sakit pada Jumat (9/3). Menurut saksi mata di Hebron, Jabri adalah warga Palestina yang tuli dan bisu.

Menurut Douglas, kejadian tersebut berawal saat konfrontasi meletus antara penduduk Israel di pemukiman Yitzhar dan warga Palestina di Desa Urif. Tentara Israel tiba di tempat kejadian dan bentrokan semakin memanas karena para tentara itu mulai melakukan penembakan.

Menurut Israel Defense Forces (IDF), sehari sebelum bentrokan terjadi, orang-orang Palestina di Desa Urif berjalan menuju Yitzhar. Pasukan Israel kemudian dipanggil ke tempat kejadian karena diduga warga Palestina itu akan melakukan kerusuhan.

Pernyataan IDF bertentangan dengan laporan warga Palestina yang mengatakan, pemukim dari Yitzhar justru bergerak terlebih dahulu ke Desa Urif dan memulai bentrokan. IDF menyatakan, insiden tersebut saat ini sedang diselidiki.

Menurut pemukim, dua warga Palestina mendaki ke arah Yitzhar di dekat ujung Shabbat dan memegang benda yang terbakar. Mereka mengatakan bentrokan tersebut meletus setelah pemukim mengusir orang-orang Palestina itu untuk pergi.

Para pemukim menambahkan, orang-orang Palestina telah melemparkan batu ke kendaraan milik kepala keamanan pemukiman pada pagi harinya, sehingga menghancurkan jendela mobilnya.

Sementara itu, telah dilaporkan ada satu orang tewas dan tiga orang terluka dalam sebuah ledakan di bagian utara Jalur Gaza. Ledakan diduga terjadi ketika bahan peledak yang mereka bawa tidak sengaja meledak.

Puluhan warga Palestina tetap melakukan demonstrasi di Tepi Barat, termasuk di Hebron, Nablus, Ramallah dan Kadf di Kfar. Protes dilakuka. di tengah ketegangan yang meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement