Kamis 05 Apr 2018 13:50 WIB

Aman Palestin-Indonesia Kawal Aksi Great Return March

Israel menanggapi aksi damai Great Return March dengan mengangkat senjata.

Aksi Great Return March Palestina.
Foto: Dok Aman Palestin-Indonesia
Aksi Great Return March Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Non Goverment Organization (NGO) asal Indonesia Aman Palestin-Indonesia mendukung aksi longmarch para pengungsi dalam menuntut implementasi paragraf 11 Resolusi 194 PBB. Aksi yang dimulai 30 Maret 2018 diberi nama Great Return March.

Berdasarkan laporan Aman Palestin yang diterima Republika, Kamis (5/4), sejumlah besar pengungsi melaksanakan longmarch damai secara masal dan simultan di sekitar 700 meter dari pagar perbatasan Gaza. Aksi ini diikuti oleh semua komponen masyarakat Palestina dan semua partai politik.

Longmarch berlangsung secara damai dari awal hingga akhir. Direktur Aman Palestin-Indonesia Ustadz Miftahuddin Kamil MA mengatakan, dalam aksi itu peserta tidak diperbolehkan membawa senjata, menembakkan peluru, atau pun melemparkan batu.

Aksi ini dimulai dari jalur Gaza dan menyebar ke seluruh tanah Palestina. Pada waktu tertentu, imbuh dia, para pengungsi berjalan dengan damai dan bertahap menuju tanah, rumah, dan properti mereka. ‘’Aksi ini bertujuan untuk mengundang perhatian internasional untuk disampaikan kepada seluruh dunia,’’ kata Miftahuddin dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (5/4).    

Menurut dia, rakyat Palestina sudah bosan menunggu. Kata dia, mereka ingin segera pulang ke kampung halaman. Di bawah resolusi hukum internasional dan konvesi hak asasi, imbuh Miftahuddin, rakyat Palestina akan menulis sejarah melalui aksi damai Great Return March.

Di media jejaring sosial, aksi ini ditandai dengan kemunculan tanda pagar (tagar) #GreatReturnMarch. Melalui kampanye tagar #GreatReturnMarch, umat Islam di seluruh duni bisa mengetahui poin-poin aksi Great Return March.

Meski Great Return March adalah aksi damai, namun menurut Miftahuddin, Israel menanggapinya dengan mengangkat senjata. Terpantau sampai Senin (2/04), ungkap dia, terdapat 15 pejuang Palestina syahid, terdiri dari lima orang syahid di Gaza Utara, empat orang syahid di Kota Gaza, dua orang syahid di Gaza Tengah, tiga orang syahid di Khanyonis, dan seorang syahid di Rafah.

Nama-nama pejuang yang syahid itu adalah:

1. Mohammed kamal Al-Najjar

2. Waheed Nasrallah Abu Sammour

3. Mahmoud Abu Mamar

4. Mohammed Abu Amaro

5. Ahmad Ibrahim Owda

6. Jihad Farinah

7. Mahmoud Saady Ruhmy

8. Abdulfattah Abdul Naby

9. Ibrahim Salah Abu Shaar

10. Abdulkader Mardi Al Haojery

11. Sari Waleed Abu Odeh

12. Hamdan Ismael Abu Amshah

13. Jehad Zoher Abu Jamous

14. Bader Faeq Al - Sabagh

15. Naji Abdullah Abu Houjeer

Selain syahid, papar Miftahuddin,terpantau ada 1.479 orang terluka dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Gaza. Pihaknya kerap mengirimkan bantuan ke Palestina. Aman Palestin-Indonesia menyayangkan dan mengutuk keras kejadian yang dilakukan Israel.

Menurut dia, relawan Aman Palestin langsung turun tangan mengirimkan bantuan dan santunan kepada para korban luka yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Gaza. Aman Palestin senantiasa akan berada di garda terdepan mengawal aspirasi rakyat Palestina, khususnya dalam mendukung aksi damai Great Return March, yang diperkirakan akan berlanjut hingga masuknya Bulan Suci Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement