Rabu 11 Apr 2018 14:03 WIB

Israel Tindak Orang yang Videokan Penembakan Warga Palestina

Israel sebut akan beri sanksi disipliner bagi penembak jitu tersebut.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menjanjikan dilakukannya tindakan disipliner menyusul beredarnya video yang memperlihatkan seorang tentara dengan sengaja menargetkan warga Palestina yang berada perbatasan Jalur Gaza. Namun, negara itu menganggap tembakan itu sebagai hal yang patut dicontoh.

Dari video tersebut, terlihat tentara yang merupakan penembak jitu dengan sengaja menargetkan warga Palestina di Jalur Gaza yang tengah melakukan protes. Video yang beredar di media sosial itu kemudian disiarkan melalui sebuah stasiun televisi nasional, yang kemudian menyebutnya sebagai hal yang tidak terpuji dan sangat memilukan.

"Terjadi pengambilan gambar tanpa izin dari suatu tindakan operasional dan perlu dicatat ini tak sesuai dengan apa yang sudah diatur oleh pasukan Israel," ujar pernyataan tentara Israel, Selasa (10/4).

Berdasarkan keterangan, peristiwa itu terjadi pada Desember 2017, saat aksi protes warga Palestina menanggapi pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Tembakan diarahkan ke kaki warga yang melakukan aksi tersebut, hingga mereka membubarkan diri.

Tidak diketahui secara jelas sanksi semacam apa yang diberikan Israel atas beredarnya video tersebut. Namun, dipastikan sanksi diberikan terhadap tentara karena diantara anggota pasukan itu nampaknya dengan sengaja mengambil gambar.

"Apa yang kami sebut sebagai penjarah Gaza layak mendapatkan tembakan dan apa yang dilakukan fotografer tersebut tidak patut," ujar Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement