Kamis 25 Oct 2018 19:17 WIB

Palestina Ancam Cabut Semua Perjanjian dengan AS dan Israel

AS dan Israel dinilai kerap melanggar perjanjian yang sudah disepakati.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Palestina Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengancam akan menarik mundur negaranya dari semua perjanjian dengan Israel dan Amerika Serikat (AS). Menurutnya, kedua negara itu telah sering melanggar perjanjian yang telah disepakati.

"Kami akan menempatkan semua perjanjian antara kami dan Israel di atas meja dan kami akan meminta mereka berhenti melanggar setiap perjanjian," kata Abbas dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Palestina seperti dikutip laman Asharq Al-Awsat, Kamis (25/10).

"Saya tidak mengatakan ini adalah masalah yang mudah, itu adalah masalah yang berbahaya. Mungkin kita akan tiba pada titik membatalkan banyak hal antara kita dan Israel," ujar Abbas.

Abbas diketahui telah menarik Palestina dari perundingan damai dengan Israel yang dimediasi AS. Hal itu dilakukan setelah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017.

Baca juga, Israel Bebaskan Kepada Intelijen Palestina.

Kendati demikian, AS tetap berupaya menarik kembali Palestina ke meja perundingan. Terdapat beberapa cara yang ditempuh AS untuk mewujudkan hal tersebut.

Pertama yakni dengan menghentikan kontribusinya untuk Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Keputusan itu tak pelak membuat UNRWA seketika mengalami krisis pendanaan. Sebab AS merupakan penyumbang dana terbesar untuk UNRWA, yakni mencapai rata-rata 300 juta dolar AS per tahun.

AS juga memutuskan mengalihkan dana pembangunan sebesar 200 juta dolar AS untuk Tepi Barat dan Jalur Gaza. Presiden AS Donald Trump memerintahkan langsung pengalihan dana tersebut

Selain itu, AS memutuskan menutup kantor perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington. Langkah tersebut dikecam keras oleh Otoritas Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement