Rabu 13 Feb 2019 18:28 WIB

Penggembala Pun tak Luput dari Teror Pemukim Ekstrem Yahudi

Satu penggembala dirawat di rumah sakit, dua lainnya ditahan aparat Israel.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Pemukiman baru Israel di Jerusalem Timur
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Pemukiman baru Israel di Jerusalem Timur

REPUBLIKA.CO.ID, TUBAS – Para pemukim Israel menyerang seorang warga Palestina yang tengah menggembala domba di Desa Al Farisiya, Lembah Jordan Utara pada Selasa (12/2). 

Aref Daraghmeh selaku pejabat yang bertugas memantau kegiatan pemukiman Israel di kawasan tersebut mengatakan, para pemukim ilegal Israel yang membangun hunian di desa Farisiya itu mengejar penggembala Palestina dan menyerangnya.   

“Daraghmeh mengidentifikasi penggembala yang diserang itu bernama Barakat Ali Daraghmeh (35 tahun). Penggembala itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di Tubas untuk menerima perawatan medis,” seperti dilansir Maan News pada Rabu (13/2). 

Sementara itu, penduduk setempat mengatakan bahwa pasukan Israel sempat menghalangi ambulans dari Bulan Sabit Merah (PRCS) untuk mengevaluasi Barakat selama hampir satu jam. 

Daraghmeh mengatakan, akibat serangan tersebut, penggembala Palestina itu mengalami memar dan luka-luka di sekujur tubuhnya.  

Sementara itu pasukan Israel menahan dua penggembala Palestina lainnya di Desa itu juga. Mereka yakni Louay Zahdi Daraghmeh dan Ali Kheiri Daraghmeh.   

Sekitar 500 ribu sampai 600 ribu warga Israel tinggal di pemukiman yang berada di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Masyarakat Internasional pun mengecam adanya pengumuman tentang perluasan pemukiman tersebut lantaran melanggar hukum internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement