Ahad 14 Apr 2019 05:38 WIB

Presiden Brasil: Holocaust Bisa Dimaafkan

Sampai saat ini, belum ada tanggapan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Brasil Jair Bolsonaro di Brasilis, Brasil, 28 Maret 2019.
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro di Brasilis, Brasil, 28 Maret 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Ia mengatakan genosida Nazi terhadap orang Yahudi selama Perang Dunia II dapat dimaafkan.

Bolsonaro yang berasal dari kelompok sayap kanan melakukan kunjungan solidaritas ke monumen peringatan Holocaust, Yad Vadshem, di Israel bulan lalu. Ia mengejutkan banyak orang dengan mengatakan Nazi sebagai 'kelompok kiri'. Pada pekan ini ia kembali mengeluarkan pernyataan yang mengerutkan alis.

"Kami bisa memaafkan, tapi tidak melupakan, itu frasa saya. Bagi mereka yang melupakan masa lalu terkutuk tidak memiliki masa depan," kata Bolsonaro ke kelompok evangelis Brasil pada Kamis (11/4) tapi baru diketahui Ahad (14/4).

Sampai saat ini, belum ada tanggapan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu membangun hubungan yang baik dengan Bolsonaro. Tapi Presiden Israel Reuven Rivlin menanggapi pernyataan Bolsonaro.

"Apakah dia individu atau organisasi, partai politik atau kepala negara, tidak ada yang bisa memberikan pengampunan Yahudi, juga tidak bisa diambil-alih melalui kepentingan apa pun," kata Rivlin di media sosial Twitter.

Yad Vashem juga sudah memberikan pernyataan terkait hal ini. "Tidak ada yang bisa memutuskan siapa yang bisa memaafkan dan apakah harus ada maaf untuk kejahatan Holocaust," kata Yad Vashem dalam pernyataannya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement