Kamis 09 May 2019 19:28 WIB

MER-C: Mari Bantu Pembangunan RS Indonesia di Gaza

Pembangunan RS Indonesia di Gaza memasuki tahap kedua

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad bersama Head Of Fundraising Division Luly Larissa dan Presidium MER-C Arief Rachman (dari kiri) memaparkan pendapat saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (9/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad bersama Head Of Fundraising Division Luly Larissa dan Presidium MER-C Arief Rachman (dari kiri) memaparkan pendapat saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) diketahui sedang melaksanakan pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia tahap kedua di Gaza, Palestina. MER-C pun mengajak segenap masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, untuk membantu penyelesaian proyek kemanusiaan tersebut. Sebab, warga Gaza terutama yang korban konflik memerlukan penambahan ruang perawatan di RS Indonesia itu.

"Kami mengimbau umat Islam di bulan Ramadhan yang mulai dan penuh dengan berkah ini untuk memperbanyak sedekah," kata Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad kepada Republika saat berkunjung ke kantor Harian Republika, Kamis (9/5).

Baca Juga

Sarbini menyampaikan, MER-C mengajak umat Islam menyumbangkan hartanya untuk membantu pembangunan RS Indonesia tahap kedua di Gaza. Sedekah dan infak yang diberikan untuk RS Indonesia akan sangat membantu saudara-saudara di Palestina.

"Ayo bersama-sama bantu pembangunan RS Indonesia tahap kedua, Insya Allah menjadi berkah di bulan Ramadhan," ujarnya.

Ia menceritakan, RS Indonesia di Gaza sudah menjadi ikon di Palestina. Nama RS Indonesia sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Palestina baik yang ada di Gaza maupun di Tepi Barat.

Bentuk RS Indonesia berbeda dengan RS lain pada umumnya. Bangunan RS Indonesia bentuknya seperti Kubah Shakhrah. Ini menandakan kerinduan masyarakat Gaza terhadap Baitul Maqdis di Tepi Barat. Di bawah penjajahan Israel, wilayah Palestina terpaksa terbagi dua jadi Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Ia mengatakan, sarana prasarana RS Indonesia lengkap, bangunannya besar, luas dan kokoh. Adanya RS Indonesia benar-benar membantu masyarakat Gaza yang menjadi korban konflik.

"Jadi betul-betul RS ini jadi andalan masyarakat Palestina sebelah utara seperti diketahui konflik paling tinggi terjadi di Gaza Utara," ujarnya.

RS Indonesia sebelumnya sudah memiliki bangunan dua lantai yang dilengkapi dengan ruangan basement. Pada pembangunan tahap kedua akan ditambah dua lantai ke atas. Untuk menyelesaikan bangunan fisik dan menyediakan alat-alat medis, MER-C menaksir akan membutuhkan biaya sebesar Rp 70 miliar.

Kini sudah sebulan MER-C sedang melakukan pembangunan lantai ketiga dan keempat RS Indonesia di Gaza. Bangunan baru tersebut salah satunya akan menjadi ruang untuk merawat pasien, karena ruang untuk merawat pasien yang sebelumnya selalu kelebihan pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement