REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Qatar mulai mendistribusikan dana bantuan dengan total jutaan dolar AS di Jalur Gaza. Bantuan itu diberikan sebagai upaya baru untuk memulihkan ketegangan setelah memanasnya konflik antara Palestina dan Israel di jalur Gaza.
Utusan Qatar, Mohammed al-Emadi, memasuki Gaza pada Senin (13/5) pagi waktu setempat. Bantuan rencananya akan diperuntukkan bagi 108.000 keluarga yang terdampak kerusuhan di Gaza.
"Setiap keluarga tidak mampu (miskin) mendapat bantuan tunai sebesar 100 dolar AS," kata al-Emadi seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (13/5).
Sementara itu menurut salah seorang fotografer AFP, ratusan warga Palestina mengantre di kantor-kantor pos di Kota Gaza untuk menerima bantuan tersebut.
Utusan PBB, Nickolay Mladenov, juga mengungkap bahwa saat ini PBB sedang mempersiapkan serangkaian proyek untuk meningkatkan kehidupan masyarakat di Gaza.
“Sekitar 80 persen warga Palestina di Gaza yang miskin bergantung pada bantuan internasional,” kata Mladenov mengutip data PBB.
Mladenov bahkan memperkirakan, adanya risiko konflik baru antara Israel dan Palestina. "Risiko perang tetap dekat dan hari ini kita mungkin memiliki kesempatan terakhir untuk mengkonsolidasikan perjanjian yang telah dicapai," katanya dalam konferensi pers di Gaza.
Israel terus menggencarkan serangan udara ke jalur Gaza. Serangan itu diklaim untuk melumpuhkan kelompok Hamas, namun pada kenyataannya serangan tersebut juga menimpa warga Palestina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
