Jumat 17 May 2019 15:57 WIB

Indonesia Terus Suarakan Palestina di DK PBB

Indonesia pada bulan ini memegang posisi ketua DK PBB

Rep: Fergi Nadira/ Red: Hasanul Rizqa
Menlu Retno L Marsudi  memimpin Sidang Terbuka Dewan Keamanan PBB di Markas DK PBB, New York, Amerika Serikat,  Selasa (7/5) waktu setempat.
Foto: Republika/Subroto
Menlu Retno L Marsudi memimpin Sidang Terbuka Dewan Keamanan PBB di Markas DK PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (7/5) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai ketua Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa -Bangsa (PBB) terus berkomitmen menyuarakan perdamaian Palestina.

Hal itu ditegaskan koordinator satuan tugas DK PBB Kementerian Luar Negeri Heri Prabowo di Jakarta. Menurut dia, Indonesia akan terus membahas berbagai isu mengenai negara-negara yang terpapar perang di Timur Tengah, seperti Suriah, Yaman, dan secara khusus Palestina.

Baca Juga

"Terkait Palestina, ada beberapa isu yang kita prediksikan akan mengemuka," ujar Heri di kantor Kemenlu RI, Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan, di antara pelbagai isu Palestina yang akan dibahas ialah keberlanjutan proses perdamaian. Selain itu, pada sesi briefing di DK-PBB, Indonesia juga memimpin pembahasan tentang tindakan-tindakan yang dapat membahayakan keberlanjutan perdamaian itu sendiri.

"Seperti pembangunan pada pemukiman ilegal (illegal settlement) di wilayah Palestina, kita akan terus angkat isu ini," ujar Heri.

Dia mengungkapkan, ke-15 negara anggota DK-PBB pun akan mendiskusikan kondisi kemanusiaan di wilayah Palestina serta berbagai kondisi wilayah konflik di Timur Tengah.

Selain itu, berbagai aksi nyata yang dapat dilakukan dunia untuk mengatasi persoalan yang ada. "DK PBB juga akan membahas mengenai pentingnya mendorong proses perdamaian yang kredibel dan didasarkan pada parameter internasional," jelasnya.

Pada Rabu (22/5) mendatang, Menlu Retno LP Marsudi akan memimpin Sidang Terbuka DK-PBB. Heri menyebut, kesempatan itu akan kembali membuktikan besarnya perhatian Indonesia terhadap upaya perdamaian di Timur Tengah, khususnya Palestina.

"Menlu Retno yang akan memimpin sidang ini menunjukkan betapa tingginya atensi Indonesia bagi isu perdamaian di Timur Tengah, khususnya di Palestina," ujar Heri.

Sidang tersebut akan dihadiri oleh ke-15 anggota DK PBB beserta sejumlah negara Timur Tengah. Sidang akan mengulas laporan mengenai proses perdamaian dari Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov. Selain itu, akan ada pula laporan badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA).

Keesokan harinya, Kamis (23/5), Menlu Retno akan memimpin debat terbuka DK-PBB bertema "Protection of Civilians in Armed Conflict". Penyelenggaraan debat terbuka ini sesuai dengan tema besar keketuaan Indonesia di DK PBB yakni 'Investing in Peace' atau menabur benih perdamaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement