Jumat 19 May 2017 08:07 WIB

Sejarah Hari Ini: Uni Soviet Larang Peluncuran Nuklir dari Luar Angkasa

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr, pada akhir Desember 2016. Pemerintah AS baru saja menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kepemilikan misil yang bisa membawa senjata nuklir.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Penyuntikan vaksin anti flu burung kepada unggas terkait kasus kematian puluhan unggas akibat flu burung (H5N1), di Kampung Lebakwangi, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Jumat (24/2).

Pada 19 Mei 1997 seorang bocah berusia tiga tahun di Hong Kong tewas karena terserang virus flu burung. Pada saat wabah itu masih bisa dikendalikan, enam orang tewas dan 1,6 juta unggas harus dimusnahkan.

Korban pertama virus yang telah diidentifikasi sebagai flu tipe A (H5N1) itu sebelumnya telah dirawat di rumah sakit selama enam hari karena batuk dan demam parah. Ia diketahui berada di sekitar ayam yang terinfeksi flu burung sebelumnya. Virus itu mulai ditemukan pada ayam sekitar bulan Maret.

Setelah itu, semua orang yang berkontak dengan ayam segera diuji. Beberapa terbukti positif. Dan yang lebih mengejutkan, petugas layanan kesehatan, teknisi laboratorium dan tetangga, yang tidak berkontak langsung dengan ayam, juga ikut terjangkit virus tersebut.

Pada November tercatat ada 18 kasus, dan enam korban tewas. Akhirnya pada 28 Desember pihak berwenang memutuskan untuk memusnahkan ayam dan unggas domestik lain di Hong Kong, untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Petugas terus waspada meskipun tidak ada laporan kasus lain setelah pemusnahan unggas tersebut.

Delapan tahun kemudian, antara tahun 1997 dan 2005 virus tersebut bermutasi menjadi sangat mematikan. Virus tersebut membuat 62 jiwa tewas di Asia dan 140 juta unggas, yang sebagiannya sengaja dimatikan sebagai upaya penahanan penyebaran virus.

Selanjutnya: Ternyata Kerbau Pernah Punah

sumber : History
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement