Kamis 03 Jan 2019 07:10 WIB

Sejarah Hari Ini: Mumi Firaun Tutankhamen Ditemukan

Mumi ditemukan bersama tiga peti emas dan objek-objek berharga lainnya.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang arkeolog Inggris, Howard Carter, berhasil menemukan sarkofagus milik Firaun Tutankhamen atau King Tut pada 3 Januari 1924.
Foto: The Griffith Institute Oxford
Seorang arkeolog Inggris, Howard Carter, berhasil menemukan sarkofagus milik Firaun Tutankhamen atau King Tut pada 3 Januari 1924.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 3 Januari 1924, sarkofagus berisi mumi Firaun Tutankhamen berhasil ditemukan oleh arkeolog. Di dalam sarkofagus itu juga terdapat tiga peti emas dan objek-objek berharga lainnya.

Seperti dilansir di History, penemuan sarkofagus tersebut dilakukan oleh arkeolog Inggris bernama Howard Carter dan para pekerjanya. Dua tahun sebelumnya, ia telah menemukan makam Firaun Tutankhamen yang disebut 'makam King Tut' di dekat Luxor, Mesir, tetapi belum menggalinya.

Ketika Carter pertama kali tiba di Mesir pada 1891, sebagian besar makam Mesir kuno telah ditemukan. Namun makam Firaun Tutankhamen yang kurang dikenal dan telah meninggal ketika ia masih remaja, masih belum ditemukan.

Setelah Perang Dunia I, Carter memulai pencarian intensif untuk menemukan makam King Tut. Ia akhirnya mendapatkan jalan ke ruang pemakaman yang tersembunyi di puing-puing di dekat pintu masuk makam Raja Ramses VI di Valley of the Kings.

Pada 26 November 1922, Carter dan sesama arkeolog bernama Lord Carnarvon berhasil memasuki makam itu. Mereka menemukan makam tersebut secara ajaib masih utuh.

Setelah itu, dimulailah proses penggalian. Carter dengan hati-hati menjelajahi makam yang memiliki empat kamar tersebut selama empat tahun dan berhasil mengungkap koleksi luar biasa dari beberapa ribu objek.

Di dalamnya, ia menemukan arsitektur paling indah yaitu sarkofagus batu yang berisi tiga peti mati yang berjejeran satu sama lain. Di dalam peti mati terakhir, yang terbuat dari emas padat, terdapat mumi Tutankhamen, yang telah disimpan lebih dari 3.000 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement