Selasa 08 Mar 2016 06:29 WIB

Sejarah Hari Ini: Israel Mundur dari Terusan Suez, Belanda Menyerah pada Jepang

Rep: Gita Amanda/ Red: Didi Purwadi
Terusan Suez
Foto: egyptford
Terusan Suez

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah penarikan pasukan Israel dari wilayah Mesir yang diduduki, Terusan Suez kembali dibuka untuk lalu lintas internasional pada 8 Maret 1957. Namun, kanal dipenuhi reruntuhan dari Krisis Suez sehingga butuh sepekan pembersihan oleh pekerja Mesir dan PBB sebelum kapal yang lebih besar bisa menavigasi Selat Malaka.

Dilansir History.com, Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania dan Merah Seas di Mesir, diselesaikan oleh insinyur Prancis pada 1869. Setelah 88 tahun, Terusan Suez masih di bawah kendali Inggris dan Prancis. Eropa bergantung pada hal itu sebagai rute pengiriman murah untuk minyak dari Timur Tengah.

Pada Juli 1956, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi Terusan, berharap untuk mengisi tol yang akan dipergunakan untuk pembangunan bendungan besar di Sungai Nil. Sebagai tanggapan, Israel menginvasi pada akhir Oktober.

Sementara pasukan Inggris dan Prancis mendarat di awal November, menduduki kanal dan wilayah lainnya Terusan Suez. Di bawah tekanan dari PBB, Inggris dan Prancis mengundurkan diri pada Desember dan pasukan Israel berangkat Maret 1957. Bulan itu, Mesir mengambil alih kendali kanal dan dibuka kembali untuk pelayaran komersial.

Sepuluh tahun kemudian, Mesir menutup kanal lagi setelah Perang Enam Hari dan pendudukan Israel dari semenanjung Sinai. Itu tetap tertutup selama delapan tahun dan berakhir ketika Presiden Mesir Anwar el-Sadat dibuka kembali pada tahun 1975 setelah pembicaraan damai dengan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement