Senin 09 May 2016 05:40 WIB

Sejarah Hari Ini: NATO Jatuhkan Bom di Kedubes Cina

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Bekas Kedutaan Cina di Beograd yang dibom NATO pada 1999.
Foto: RT
Bekas Kedutaan Cina di Beograd yang dibom NATO pada 1999.

REPUBLIKA.CO.ID, Kota besar di Cina menjadi saksi demonstrasi terbesar selama bertahun-tahun. Penduduk Cina yang marah membanjiri kota dalam menanggapi perusakan bom NATO di Kedutaan Cina di Beograd yang menewaskan empat orang.

Ratusan siswa meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika dan anti-NATO. Mereka berdemo di Shanghai, Chengdu dan Guangzhou. Di Beijing, sekitar 100 ribu orang menyerbu distrik kedutaan, berkumpul di jalan-jalan yang penuh dengan batu dan botol rusak dari protes sebelumnya.

Bus berisi mahasiswa menuju keluar dari kampus di seluruh kota. Tindakan ini tampaknya sengaja didorong pihak berwenang. Kediaman Konsul Jenderal AS di selatan barat Chengdu diserbu dan sebagian dibakar.

NATO mengatakan, pilot yang menghantam kedutaan 8 Mei 1999 dini hari dengan bom itu adalah kesalahan. Pilot keliru menjadikan kedutaan sebagai terget militer yang sah. Pada sidang darurat Dewan Keamanan PBB, duta besar Cina menuduh NATO melakukan kejahatan perang.

Presiden Rusia Boris Yeltsin mengutuk pengeboman sebagai pelanggaran hukum internasional. Ia juga menyerukan untuk segera mengakhiri serangan udara di Serbia. Televisi negara Serbia melaporkan, Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic menyampaikan simpati mendalam kepada korban.

Presiden Clinton juga menyampaikan penyesalan mendalam kepada rakyat Cina. Namun ia mengatakan, pengeboman adalah kecelakaan, bukan tindakan barbar.

Selanjutnya: Suriah Mengancam Kekuatan di Beirut

 

sumber : History, BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement