Jumat 23 Nov 2018 10:59 WIB

Egypt Air Dibajak Militan Palestina, 60 Tewas

Selama 15 menit sekali, teroris menembaki penumpang.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Pembajakan Pesawat Egypt Air 648
Foto: Rex Features
Pembajakan Pesawat Egypt Air 648

REPUBLIKA.CO.ID, VALLETTA – Hari ini 23 November 1985, kelompok militan Palestina yang dipimpin Abu Nidal membajak pesawat Egypt Air dengan nomor penerbangan 648. Pesawat dibajak sesaat setelah lepas landas dari Athena, Yunani. 

Pilot kemudian terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Luqa, Malta. Kelompok teroris itu menyandera para penumpang untuk mencoba menegosiasikan pembebasan para sandera dari pesawat. Selama 15 menit sekali, teroris menembaki penumpang.

Teroris tersebut menewaskan 60 orang. Pada saat mendarat, teroris membebaskan dua pramugari yang terluka dan beberapa wanita Filipina dan Mesir.

"Mereka menggila dan berteriak di wajah semua orang tetapi semua penumpang tetap diam, tidak berani berbicara atau bergerak," ujar salah satu penumpang.

Kemudian saat mendarat, muncul tiga pembajak di atas, dua di antaranya tewas ketika pasukan komando menyerbu pesawat. Penyerbuan pesawat menewaskan 60 penumpang dan dua awak.  

Pembajak yang masih hidup bernama Omar Rezaq. Dia berasal dari Palestina yang berhasil naik pesawat dengan identitas palsu. Rezaq dikaitkan dengan kelompok ekstrem Abu Nidal.

Setelah diamanakan, Rezaq diadili di Malta dan dijatuhi hukuman 25 tahun penjara, meskipun ia hanya menjalankan tujuh tahun. Setelah dibebaskan, dia dialihkan ke Nigeria untuk diserahkan kasusnya oleh FBI menunggu persidangan lanjutan. Pada 1996 Rezaq dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pasal pembajakan udara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement