Rabu 03 Apr 2019 09:23 WIB

Sejarah Hari Ini: Tornado di AS Tewaskan 330 Orang

Pada satu waktu selama badai, 15 tornado terpisah menerjang di beberapa wilayah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Budi Raharjo
Sepasang tornado menghantam Amerika Serikat. (ilustrasi)
Foto: The Weather Channel)
Sepasang tornado menghantam Amerika Serikat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OHIO -- Pada 3 April 1974 sebanyak 148 kali tornado mengantam jantung Amerika Serikat dalam waktu 16 jam. Usai badai, tercatat 330 orang tewas.

Bencana ini merupakan bencana tornado terbesar dalam beberapa abad kala itu yang memengaruhi 11 negara bagian di AS, dan Ontario, Kanada. Pada satu waktu selama badai, ada sebanyak 15 tornado terpisah yang terjadi di beberapa wilayah.

Badai dimulai di lembah Sungai Ohio yang pertama-tama menyentuh wilayah Lincoln, Illinois sekitar pukul 2 malam. Dalam beberapa jam kemudian, tornado menghantam ratusan mil di beberapa negara bagian.

History mencatat, lokasi yang paling terpukul adalah Xenia, Ohio. Di wilayah tersebut memang sedikit peringatan terhadap bencana yang akan datang. Sebanyak 35 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka.

Jika tornado tidak menghantam setelah sekolah berakhir hari itu, korbannya akan jauh lebih tinggi. Usai badai, butuh 200 truk tiga bulan untuk mengangkut semua puing di Xenia.

Brandenburg, Kentucky, juga terkena pukulan telak. Kota ini kehilangan 31 orang dan 250 lainnya terluka parah. Seluruh pusat kota hancur dan mengalami kerugian jutaan dolar akibat kerusakan.

Di Indiana, sebuah bus sekolah terdorong jauh 400 kaki dari jalan sehingga menewaskan pengemudinya. Sementara otoritas Lembah Tennessee menderita kerusakan terburuk pada alat-alat vital wilayah saat itu.

Secara keseluruhan, 50 ribu orang terkena dampak langsung dari tornado. Enam negara bagian dinyatakan sebagai daerah bencana federal. Sebagai tanggapan, banyak kota memasang sirene peringatan tornado sebagai upaya untuk meminimalkan kerusakan di masa depan dari bencana badai paling mematikan itu.

sumber : www.history.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement