Kamis 30 May 2019 12:01 WIB

Kepunahan Manusia Purba Neanderthal Masih Menjadi Teka-teki

Piunahnya manusia ourba Neanderthal masih misteri

Neanderthal adalah spesies atau subspesies manusia purba yang punah dalam genus Homo.
Foto: wikipedia
Neanderthal adalah spesies atau subspesies manusia purba yang punah dalam genus Homo.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON—Pengurangan kecil dalam tingkat kesuburan wanita muda Neanderthal selama ribuan tahun dapat menjelaskan kepunahan spesies manusia purba. Studi ini diterbitkan dalam PLOS ONE, Rabu (29/5).

Neanderthal adalah spesies atau subspesies manusia purba yang punah dalam genus Homo. Mereka hidup di dalam Eurasia dari sekitar 400.000 hingga 40.000 tahun yang lalu. Hilangnya mereka bertepatan dengan kedatangan Homo sapiens di benua itu.

Seperti yang dilansir dari Malay Mail, Kamis (30/5), alasan hilangnya Neanderthal itu tetap menjadi teka-teki. Apakah mereka dibantai oleh leluhur manusia ? apakah mereka korban epidemi massal ? atau apakah mereka mati perlahan menghadapi persaingan sumber daya dari spesies yang lebih mahir?

Para peneliti di CNRS Prancis mengembangkan model matematika yang akan mensimulasikan skenario di mana Neanderthal punah dalam 10.000 tahun atau kurang. Mereka menciptakan parameter untuk faktor-faktor seperti angka bertahan hidup, migrasi, dan kesuburan berdasarkan data pengamatan dari kelompok pemburu-pengumpul modern dan kera besar, serta data yang tersedia tentang Neanderthal dari studi paleo-genetik sebelumnya.

Alasan itu membuat mereka menyimpulkan hipotesis tertentu tentang kepunahan Neanderthal, seperti kenaikan kematian bayi atau orang dewasa yang terkait dengan epidemi penyakit atau perang tidak mungkin terjadi.

Seorang antropolog dari Aix-Marseille University dan salah satu penulis penelitian, Silvana Condemi mengatakan itu akan menghasilkan penghilangan yang terlalu cepat.

“Di sisi lain, sedikit penurunan dalam tingkat kesuburan wanita muda sesuai dengan jangka waktu kepunahan yang diketahui,” kata Condemi.

Pengurangan ini, tutur Condemi, hanya memerlukan jumlah yang kecil. Tetapi akan cukup untuk waktu yang lama mengarah pada hilangnya Neanderthal. Mungkin kedatangan Homo sapiens memberi tekanan pada makanan progresif pada Neanderthal. “Pengurangan makanan merugikan kehamilan,” ujarnya.

Tetapi penulis juga menekankan tujuan mereka bukan untuk menjelaskan ‘mengapa’ Neanderthal menghilang tetapi ‘bagaimana’. Selama catatan fosil masih langka, jawaban mengapa Neanderthal wanita muda memiliki lebih sedikit bayi akan tetap menjadi perdebatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement