Rabu 03 Apr 2013 00:51 WIB
Kisah Invasi AS ke Irak

Sepuluh Tahun, Sepuluh Masalah

Rep: Teguh Setiawan/ Red: M Irwan Ariefyanto
Tentara AS di Baghdad,Irak.
Foto: 1
1

5. * Jumlah psikiater yang bekerja di Irak saat ini kurang dari 0,05 per 100 ribu orang. Setelah invasi 2003, sekitar 18.000 dokter melarikan diri dari Irak. Beberapa telah kembali, tapi pada 2012 hanya 84 psikiater dan 22.000 dokter yang tersedia untuk jumlah penduduk 31 juta orang.

    * Mac Skelton dan Omar Dawichi, keduanya dari Universitas Amerika di Beirut, menemukan banyak orang Irak pergi ke luar negeri, seperti India, Turki, Yordania, dan Lebanon untuk perawatan onkologi dan bedah. Keduanya juga menemukan, perawatan dasar untuk penyakit-penyakit tertentu dan program imunisasi anak telah tertinggal.

6. Jumlah minimum korban terbunuh dalam perang diperkirakan 190 ribu orang. Mayoritas yang menjadi korban adalah warga sipil. Sedangkan, prajurit AS yang mati mencapai 4.488. Lebih dari 3.400 lainnya kontraktor asal AS. Sedangkan, anggota polisi Irak yang menjadi korban mencapai 11.000 orang. Korban dari  sekutu AS mencapai 318 dan 62 lainnya pekerja kemanusiaan. Menurut Catherine Lutz dari Universitas Brown, yang masih tidak diketahui adalah berapa jumlah kontraktor yang tewas atau terluka. Sedangkan, Neta C Crawford, juga dari Universitas Brown, tidak setuju dengan angka kematian penduduk sipil yang disebut di atas. Karena, katanya, mungkin terlalu sedikit warga sipil yang tewas akibat kekerasan. Jumlah yang paling besar justru tewas akibat hancurnya infrastruktur kesehatan.

7. Korban bunuh diri di kalangan militer aktif AS yang bertugas di Irak mencapai 349. Jumlah ini diperkirakan akan terus tinggi karena trauma yang dibawa tentara dari medan perang bisa berlangsung lama meski mereka tidak lagi bertugas.

8. Jumlah warga AS, pria dan wanita, yang dikerahkan di Irak dan Afghanistan mencapai 2,5 juta. Lebih 1,5 juta telah meninggalkan tugas aktif dan menjadi veteran yang menerima tunjangan medis akibat cacat. Linda Bilmes, dari Universitas Harvard, menunjukkan veteran yang sangat sakit didiagnosa mengalami masalah mental. Tingginya tingkat cedera otak traumatis, kebutuhan untuk protesis, dan gangguan musculoskeletal, yang dialami veteran Perang Irak menjadi beban yang tak mudah diatasi bagi Veteran Affairs. Biaya perawatan veteran Irak dan Afghanistan akan meningkat dari tahun ke tahun, dan Bilmes memperkirakan akan mencapai 970 miliar dolar AS pada 2035.

9. Biaya Perang Irak yang dibebankan kepada pembayar pajak AS, sebelum ditambahkan biaya perawatan untuk masa depan veteran dan bunga pinjaman biaya perang, mencapai 1,7 triliun dolar AS. Sedangkan, pemerintah George W Bush memperkirakan perang Irak akan menelan biaya 50 miliar dolar AS sampai 60 miliar dolar AS.

10. Beban bunga pinjaman untuk biaya Perang Irak diperkirakan mencapai empat triliun dolar AS pada 2053. Ini disebabkan AS tidak meningkatkan pajak untuk membiayai perang di Irak dan Afghanistan. Ryan Edwards, dari Queens College, memperkirakan biaya bunga yang harus dibayarkan untuk kedua perang itu akan mencapai 7,5 triliun dolar AS. Irak akan mendapat beban pembayaran 54 persen dari seluruh biaya bunga yang dikeluarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement