Jumat 14 Jun 2013 20:53 WIB

Ribuan Pemilik Gmail Iran Diserang Jelang Pemilu Presiden

Sejumlah warga Iran tengah berselancar di internet di sebuah warnet di Teheran, Iran
Foto: AP/Vahid Salemi
Sejumlah warga Iran tengah berselancar di internet di sebuah warnet di Teheran, Iran

REPUBLIKA.CO.ID, MOUNT VALLEY--Ribuan akun pengguna Gmail di Iran menjadi sasaran serangan phising yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pemilu nasional di negara itu, demikian bunyi pengumuman Google.

Serangan itu berasal dari dalam Iran dan sudah berlangsung selama tiga pekan. Wakil presiden keamanan Google, Eric Goose, menulis di blog perusahaan, Rabu (12/11)

"Gerakan itu, yang berasal dari dalam Iran merepresentasikan peningkatkan signifikan dari seluruh volume aktivitas phising--pencurian data lewat email palsu--di wilayah tersebut

"Berdasar waktu dan target serangan bisa disimpukan bahwa serangan dimotivasi oleh politik dalam kaitan dengan pemilu presiden Iran pada Jumat.

Grosse menulis serangan phising terlihat dilakukan oleh grup yang sama yang menggunakan sertifikat SSL dalam serangan di Iran pada 2011. Mereka saat itu menggukan sertifikat autentifikasi palsu Google yang diperoleh setelah meretas otoritas sertifikasi Belanda, DigiNoer.

Hanya saja dalam beberapa kasus terakhir, serangan phising menjadi lebih sederhana. Pengguna menerima sebuah email terdiri dari link menuju laman web untuk perawatan akun.

Ketika penerima mengklik link tersebut, mereka menerima laman sign-in palsu Google yang meminta username dan kata sandi.

Iran menggelar pemilu nasional penting pada Jumat untuk memilih pengganti Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang telah menjabat selama dua kali periode.

Saat ini kandidat paling menjanjikan adalah Hassan Rouhani, seorang ulama moderat yang dipandang memiliki pendekatan lebih lunak dalam urusan internasional ketimbang Ahmadinejad.

Hassan memiliki banyak pesaing dari kandidat yang lebih konservatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement