Rabu 11 Jun 2014 17:01 WIB

Assad Diajukan Jadi Penjahat Perang

Rep: C66/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bashar Al Assad
Foto: AP
Bashar Al Assad

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Presiden Suriah Bashar al-Assad masuk ke dalam daftar utama penjahat perang yang diserahkan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Hal ini dinyatakan oleh mantan jaksa penuntut bidang kejahatan perang ICC, Selasa (10/6).

Daftar tersebut berisi 20 contoh kejahatan perang telah diserahkan secara resmi pada ICC oleh tim ahli. Daftar yang menuliskan Assad sebagai contoh penjahat perang, dirancang agar penuntutan dalam kejahatan perang Suriah dapat dilakukan. Meski demikian, tidak bisa dipastikan kapan hal tersebut hendak dilakukan oleh ICC.

David Crane, seorang jaksa yang juga mantan kepala pengadilan khusus di Sieera Leone, Afrika, mengatakan telah menyusun empat daftar rahasia dari tersangka kejahatan perang di Suriah. Ia dan anggota tim khusus, yang terpisah dari penyelidik PBB bersama-sama melakukan investigasi pada kejahatan perang di Suriah. Namun, Crane menolak untuk menyebut nama-nama yang ada dalam daftar tersebut.

Militer Suriah, elite politik, dan dua kelompok oposisi di negara tersebut, yaitu ISIS dan Al-Nusra disebut oleh Crane, termasuk dalam tim ahli. Crane mengatakan jika pihaknya mendokumentasikan setiap kejadian yang ada pada kedua belah pihak, baik Pemerintah Suriah maupun oposisi.

"Kami memiliki sekitar 20 dakwaan orang-orang yang paling bertanggung jawab dalam kejahatan perang yang diduga kuat terjadi," ujar Crane pada Reuters, Selasa (10/6). Ia juga menegaskan jika pihaknya tidak hanya mengejar Assad dan pengikut yang berada di belakangnya, namun juga oposisi yang melakukan kejahatan perang.

Dari hasil investigasi yang Crane dan tim nya lakukan, kejahatan perang diduga terjadi di pusat-pusat penahanan. Hal itu terjadi selama konflik di Suriah berlangsung, yang dimulai pada 2011. Konflik Suriah berawal saat pengunjuk rasa melakukan demosntrasi anti-Assad pada Maret 2011.

Pada Januari lalu, beberapa gambar yang diambil oleh fotografer militer Suriah menunjukan kondisi penyiksaan yang terjadi pada para tahanan perang Suriah. Sedikitnya 11 ribu tahanan di dalam gambar tersebut terlihat mengalami penyiksaan berat. Tidak hanya itu, dalam salah satu gambar terlihat banyak tahanan yang telah terbunuh, yang mana gambar tersebut mengingatkan orang-orang akan kamp kematian Nazi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement