Kamis 04 Sep 2014 18:18 WIB

Cameron: Inggris Dapat Menyerang ISIS Tanpa Izin Assad

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
David Cameron
Foto: reuters
David Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri David Cameron pertama kalinya mengizinkan serangan terhadap ISIS di Suriah. Ia bahkan menyebut serangan ke Suriah bisa dilakukan tanpa izin dari pemerintahan tidak sah Bashar al-Assad.

Menurut dia, negara Barat dapat menyerang ISIS di perbatasan Suriah tanpa ada izin dari Assad berdasarkan hukum internasional. Dilansir dari The Guardian, di KTT Nato di Wales, Cameron membahas keterlibatan Inggris dalam serangan udara di Irak.

Ia menegaskan ISIS merupakan ancaman langsung terhadap Inggris. Keputusan serangan akan diambil jika hal tersebut merupakan kepentingan nasional.

Ia juga mengaku ingin membantu militer Kurdi, termasuk melatih sejumlah batalyonnya  sehingga mereka dapat membela kelompok minoritas dan warganya.

Sementara itu, Amerika Serikat telah melancarkan serangannya sebanyak 140 kali. Namun, angkatan udara Inggris hingga kini hanya terlibat dalam bantuan kemanusiaan dan sejumlah pengintaian.

Meskipun begitu, Cameron sepertinya tengah mengisyaratkan bahwa keterlibatan Inggris lebih jauh tengah direncanakan.  Ketika ditanya apakah ia mendukung dilakukannya serangan udara, ia pun mengaku tak mengesampingkan apapun.

"Saya pastinya tidak mengesampingkan segala sesuatu dan menurut saya ISIS merupakan ancaman langsung bagi Inggris," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement