Rabu 12 Nov 2014 21:12 WIB

PBB Kekurangan Dana Untuk Pengungsi Suriah-Irak

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi Suriah
Foto: AP
Pengungsi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, GENEWA -- Lembaga pengungsi PBB, UNHCR mengatakan mereka telah berusaha mengurangi jumlah pengungsi karena kekurangan dana bantuan. Direktur UNHCR untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Amin Awad mengatakan  UNHCR harus membuat keputusan yang sulit.

Awad mengatakan mereka kekurangan dana sekitar 58 juta dolar AS untuk mempersiapkan 13,6 juta pengungsi Suriah-Irak menghadapi musim dingin. Sehingga, sekitar satu juta orang akan kekurangan selimut, baju hangat dan lainnya untuk perlindungan.

''Saya harap kita bisa membantu semuanya, membuat semuanya tetap hangat,'' kata dia pada reporter di Genewa, dikutip AFP. Menurutnya, saat ini dunia sudah tidak merespon ketika digaungkan permohonan bantuan untuk pengungsi.

Musim dingin akan tiba hanya dalam hitungan hari dan cuaca diperkirakan akan turun hingga 16 derajat Celcius di sebagian Suriah dan Irak. Hingga saat ini UNHCR telah mempersiapkan 154 juta dolar AS untuk musim dingin.

Karena kekurangan dana, UNHCR harus mengurangi jumlah pengungsi yang diberi bantuan. Lembaga berencana membantu 1,4 juta orang di Suriah dan 600 ribu orang di Irak. Namun kenyataannya, lembaga hanya bisa membantu 620 ribu orang di Suriah dan 240 ribu orang di Irak.

UNHCR mengatakan mereka harus membuat daftar pengungsi yang diprioritaskan. Suhu dingin membuat kondisi pengungsi rentan, seperti lansia, orang sakit dan bayi. Awad mengatakan 11 anak kecil meninggal karena kedinginan tahun lalu di Suriah.

''Hal yang sama bisa terjadi pada anak-anak lain, orang tua dan orang lemah,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement