REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Baru-baru ini banyak pelajar perempuan Arab Saudi mencari suami. Pasalnya, mereka melakukan hal tersebut sebagai syarat mendapat besiswa belajar ke luar negeri.
Fenomena itu terjadi karena para pelajar akan segera memulai masa belajar mereka ke luar negeri sekaligus menandai menandai tahun ke-10 program beasiswa ke luar negeri dari Penjaga Dua Masjid Suci. Banyak perempuan Saudi yang ingin menikah karena mereka tidak punya saudara atau suami yang bisa menemani mereka ke luar negeri.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi mengharuskan semua perempuan yang bepergian ke luar negeri ditemani oleh suami, ayah, anak atau saudara muhramnya. Ini yang mendorong maraknya fenomena tersebut.
Di sisi lain, para penghulu juga telah memperingatkan, mereka menikah dengan alasan yang salah. Nantinya pasangan suami istri akan memasuki budaya asing, yang mana hal tersebut bisa menjadi tekanan yang cukup berat bagi ikatan mereka.
Seorang penghulu, Umm Fares mengatakan, banyak perempuan tidak menyadari kesalahan menikah untuk alasan tersebut. "Saya menolak untuk berurusan dengan siapa saja yang mencari pasangan dengan alasan tersebut, karena tidak Islami," ujar Fares, dilansir dari Arabnews, Senin (2/2).
Menurut Fares, suami-suami dari para perempuan ini bisa tertarik dengan budaya di negeri asing, bahkan dapat direkrut oleh organisasi teroris. Mahar pernikahan itu sendiri sama besarnya dengan mahar pernikahan pada umumnya, yaitu sebesar 50 ribu Riyal (Rp 169 juta).
Selain itu, Fares juga memperingatkan, baru-baru ini banyak iklan di media sosial tentang perempuan yang mengaku dirinya kaya raya sedang mencari suami. Tapi telah dinyatakan, iklan tersebut merupakan iklan penipuan yang dijalankan oleh orang-orang untuk mendapatkan uang.
"Pemerintah terus memantau iklan tersebut," ujar Fares.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
