Selasa 14 Apr 2015 12:53 WIB

Setelah Rusia Cabut Sanksi, Akankah Iran Produksi Tu-204?

Konsep pesawat 150 penumpang Iran
Foto: [ist]
Konsep pesawat 150 penumpang Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Setelah kesepakatan Lausanne 2 April, soal pembatasan nuklir, membuat satu per satu negara maju mencabut sanksi mereka atas Iran.

Walau Amerika Serikat dan Eropa masih belum melangkah ke arah pencabutan embargo, Rusia sudah mencabut larangan menjual S-300, Senin (13/4). (Baca: Meski Teheran Sudah Punya, Rusia akan Jual S-300 ke Iran)

Namun tidak diketahui apakah pencabutan larangan ini juga akan memuluskan niat industri dirgantara Iran untuk memproduksi massal pesawat angkut Tupolev Tu-204, buatan Rusia dengan kapasitas 200 penumpang.

Iran terus merayu Rusia untuk transfer teknologi pesawat ini.  (Baca: Ini Dia Bavar-373 Buatan Iran Secanggih S-300)

"Salah satu poin komisi antar pemerintah adalah kemungkinan produksi Tu-204SM di Iran," kata sebuah sumber United Aircraft Corporation (UAC) Rusia, yang menauingi Tupolev, pada September tahun lalu, dikutip dari Russian Aviation.

Walaupun begitu, saat ini Iran sedang merancang pesawat angkut dengan kapasitas 150 penumpang, dengan rancangan sendiri. Selama ini, kemampuan dirgantara Iran banyak dibantu oleh alih teknologi dari Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement