Ahad 16 Aug 2015 14:19 WIB

Dua Tahun Tragedi Rabaa, Muslim AS Kecam Pembiaran Internasional

Demonstran pendukung Presiden Mursi saat memperingati dua tahun tragedi Rabaa di Mesir, Kamis (13/8).
Foto: al ahram
Demonstran pendukung Presiden Mursi saat memperingati dua tahun tragedi Rabaa di Mesir, Kamis (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Kelompok Muslim AS mengecam sikap pembiaran Barat terhadap kekerasan yang dilakukan rezim Abdul Fattah al-Sisi di Mesir.  Pernyataan itu mereka sampaikan dalam peringatan dua tahun tragedi pembantaian Rabaa.

Pada 14 Agustus 2014, aparat Mesir melepaskan tembakan membabibuta ke dua kamp protes di Kairo, Rabaa al-Adawiya, dan alun-alun Nahda.

Kelompok Humat Rights Watch melaporkan, serangan ke kelompok pendukung mantan presiden Muhammad Mursi itu menewaskan lebih dari 1.150 orang

Oussama Jammal, sekretaris jenderal Dewan Organisasi Muslim AS meminta masyarakat internasional memberi perhatian atas kekerasan yang terus dilakukan oleh rezim Sisi.

Ia pun menuding belum ada investigasi yang dilakukan terhadap tragedi di Rabaa. "Kami kecewa dengan komunistas internasional atas sikap diam dan pembiaran terhadap kekerasan itu," ujarnya.

Ia menilai, sikap pembiaran ini memberikan pesan sederhana ke warga Timur Tengah, yakni demokrasi tidaklah penting. "Yang terpenting jika kamu memiliki kekuasaan dan kamu bisa melanggar hak asasi manusia, maka kalian bisa gunakan kekerasan dan tetap bertahan. Ini pesan yang salah."

Naeem Baig, presiden Islamic Circle of North America menilai dua tahun masa kepemimpinan Sisi memalukan. Sistem yudisial, kata ia, telah tercederai.

Mursi dijatuhkan melalui kudeta militer pada pertengahan 2013. Setelah kudeta itu, satu per satu anggota kelompok IM ditahan.

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement