Sabtu 19 Dec 2015 06:41 WIB

Tak Terima Koalisi Militer Islam, ISIS Ancam Saudi

Gerilyawan ISIS
Foto: EPA/Mohammed Jalil
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok militan ISIS pekan ini merilis video yang berisi ancaman serangan terhadap Arab Saudi. Mereka bersumpah memerangi monarki Arab usai negara itu mengumumkan pembentukan koalisi 34 negara Muslim antiterorisme.

Seperti dilansir International Business Times, Jumat (18/12), dalam video itu, militan ISIS menuduh Kerajaan Arab Saudi bergabung dengan koalisi Tentara Salib. ISIS pun menantang negara itu mengirim pasukan ke Suriah untuk melawan mereka.

Salah satu video menunjukkan seorang militan mendorong pemenggalan warga Syiah di Arab Saudi. Itu diikuti eksekusi mengerikan terhadap seseorang yang diduga mata-mata Arab Saudi.

"Dalam video itu terdapat logo yang kerap dipakai ISIS dan kelompok intelijen SITE telah memverifikasi video itu," tulis laporan Newsweek, yang dikutip Ibtimes.

Menurut laporan itu, video dirilis hanya beberapa hari setelah Arab Saudi mengumumkan koalisi yang dibetuk untuk memerangi kelompok ekstremis semacam ISIS. Arab Saudi bertindak sebagai pemimpin dalam koalisi itu.

Di kolasi bentukan Arab Saudi itu, negara-negara dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia ikut bergabung, termasuk Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Turki, Malaysia dan Pakistan. Iran yang menjadi pesaing Arab Saudi tidak disebut sebagai bagian dari koalisi. Padahal, sejauh ini Iran terlibat dalam perang melawan ISIS.

Arab Saudi memang selama beberapa dekade telah dinyatakan sebagai musuh oleh kelompok-kelompok ekstremis. Kelompok itu mengkritik korupsi di dalam sistem monarki Saudi dan kedekatannya dengan negara-negara Barat. Arab Saudi dianggap sebagai sekutu utama AS di wilayah itu. Saudi dinilai mendukung kampanye yang dipimpin AS dalam memerangi ISIS.

Bulan lalu, Raja Arab Saudi, Salman meminta dunia membersihkan diri dari kejahatan dalam bentuk perang melawan terorisme. Ia juga mengumumkan sumbangan lebih dari 100 juta dolar AS untuk sebuah intelijen internasional yang menyediakan informasi dan penelitian tentang terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement