Sabtu 14 May 2016 18:28 WIB

Hizbullah Tuduh Meriam Pemberontak Tewaskan Komandan Utamanya

Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.
Foto: Reuters
Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Gerakan Hizbullah di Lebanon, Sabtu (14/5), menyatakan komandan utama militernya Mustafa Badreddine tewas di Suriah akibat artileri para pemberontak di dekat Bandar Udara Damaskus.

Hizbullah mengumumkan kematian Badreddine pada Jumat (13/5) dan menyelenggarakan pemakaman secara militer pada hari yang sama di benteng pertahanannya di sebelah selatan Beirut. Tim pemantau peperangan meragukan klaim tersebut dengan menyatakan tidak ada penembakan dari kelompok pemberontak di wilayah tersebut selama lebih dari sepekan.

"Investigasi menunjukkan adanya ledakan yang menyasar salah satu dari beberapa pangkalan kami di dekat Bandara Damaskus yang menyebabkan kesyahidan Komandan Mustafa Badreddine. Itu adalah pengeboman artileri yang dilakukan kelompok 'takfiri' di wilayah itu," kata Hizbullah dalam pernyataannya.

Takfiri adalah kata yang digunakan oleh kelompok itu untuk menunjuk kelompok garis keras Suni bersenjata yang mereka anggap kafir atau beberapa Muslim murtad dan memerangi mereka. Hizbullah dalam pertempurannya di Suriah, mendukung Presiden Bashar Al Assad melawan barisan kelompok Suni, termasuk ISIS dan Front Nusra yang berafiliasi dengan Alqaidah.

Bandara Damaskus dan sekitarnya di bawah kontrol pemerintah Suriah dan pasukan sekutu. Antara bandara dan pemerintahan yang diselenggarakan di Damaskus tengah, pemberontak menguasai bagian pinggiran Ghouta Timur yang telah terjadi peperangan atas sebagian besar konflik selama enam tahun.

 

Baca: Sejarah Hari Ini: Bill Clinton Minta Maaf kepada Pemimpin Cina

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement