Kamis 26 May 2016 08:12 WIB

Salah Sasaran, Serangan Koalisi Arab Tewaskan 10 Warga Yaman

 Ledakan dahsyat terjadi di sebuah gudang persenjataan yang dilancarkan pasukan koalisi Arab Saudi di kota Sanaa. (EPA/Yahya Arhab)
Ledakan dahsyat terjadi di sebuah gudang persenjataan yang dilancarkan pasukan koalisi Arab Saudi di kota Sanaa. (EPA/Yahya Arhab)

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Serangan beberapa pesawat tempur milik koalisi pimpinan Arab Saudi meleset dari sasaran dan secara keliru menewaskan sedikitnya 10 warga sipil di Provinsi Lahj di Yaman Selatan pada Rabu (25/5), kata seorang pejabat keamanan kepada Xinhua.

"Pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi bermaksud menggempur satu rumah yang dikuasai oleh anggota Alqaidah di Mahlah di Provinsi Lahj, tapi secara keliru menewaskan 10 warga sipil di lokasi. Semua korban adalah anggota satu keluarga dan empat orang lagi menderita luka parah," kata sumber keamanan Yaman yang tak ingin disebutkan jati dirinya.

Seorang agen dinas intelijen militer Yaman mengatakan beberapa komandan Alqaidah yang dicari bersembunyi di satu bangunan di permukiman yang sama di Mahlah, Provinsi Lahj. "Sayangnya, anggota Alqaidah itu selamat dari serangan koalisi pimpinan Arab Saudi dan warga sipil tersebut secara tak sengaja menjadi korban," kata sumber intelijen itu.

Satu sumber pemerintah lokal Lahj mengatakan satu komite yang terdiri atas beberapa ahli tingkat tinggi militer dan kepala suku dibentuk untuk melakukan penyelidikan secepatnya mengenai peristiwa tersebut. Pada April, pasukan Pemerintah Yaman melancarkan serangan antiteror dan mengusir sejumlah pria bersenjata yang memiliki hubungan dengan Alqaidah dan kelompok ISIS, dari permukiman penting dan kompleks pemerintah di Lahj.

Pasukan pro-pemerintah yang didukung helikopter militer Uni Emirat Arab (UAE) terus membuat prestasi penting dan merebut kembali beberapa daerah penting dari gerilyawan Alqaidah di provinsi di bagian selatan negeri tersebut dan di provinsi tenggara, Hadhramauth, selama beberapa pekan belakangan.

Namun, Ibu Kota sementara Yaman, Aden, dan provinsi lain yang dikuasai oleh pemerintah yang diakui masyarakat internasional masih menghadapi kekacauan dan kondisi tak kenal hukum yang mengakibatkan tewasnya beberapa pejabat tinggi militer dan keamanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement