Kamis 25 Aug 2016 12:03 WIB

Pemerintah Persulit Izin, Bayi Kembar Dempet Suriah Ini Akhirnya Meninggal

Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Dua bayi kembar dempet yang sempat dievakuasi dari wilayah oposisi di pinggiran Damaskus akhirnya meninggal, Rabu pagi. Pekerja kemanusian mengatakan, bayi itu tak bisa diselamatkan karena Pemerintah Surih gagal memberikan dokumen yang diperlukan secara tepat waktu.

Speerti dikutip Middle East Eye, Moaza dan Nawras dilahirkan pada 23 Juli lalu di sebuah rumah sakit yang dijalankan oleh lembaga amal internasional Doctors Without Borders (MSF) di Ghouta Timur. Wilayah tersebut sudah lama berada di bawah pengepungan pemerintah sejak 2013 lalu.

Di Ghouta, bayi tersebut tidak bisa mendapatkan perawatan seharusnya karena kekurangan peralatan. Bocah malang itu lantas dipindahkan ke Damaskus oleh Bulan Sabit Merah Arab Suriah sekitar 13 Agustus.

Namun menurut pekerja kemanusiaan, momen yang tepat untuk mengoperasi keduanya sudah lewat dan pemerintah tak juga mengeluarkan dokumen agar bayi itu bisa ditangani di luar negeri.

Banyak Negara Barat dan pemerintahan Arab yang menawarkan bantuan. Namun menurut aktivis oposisi, Kementerian Luar Negeri Suriah tak juga menandatangani dokumen yang diperlukan.

"Pemerintah Suriah membutuh waktu lama untuk membalas karena bayi itu lahir di wilayah oposisi," ujar Mohamad Katou, seorang pekerja kemanusian dari Syrian American Medical society.

Baca juga,10 Faksi Utama Suriah yang Ingin Jatuhkan Assad.

"Semua orang di dunia menawarkan bantuan untuk mengevakuasi bayi itu. Namun orang di luar tak mengerti butuh izin untuk mendapat perawatan di luar."

sumber : middleeasteye.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement