Ahad 06 Nov 2016 19:45 WIB

ISIS Tunjukkan Perlawanan

Rep: Lida Puspanigtyas/ Red: Winda Destiana Putri
ISIS
Foto: VOA
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- ISIS meluncurkan serangan perlawanan di wilayah yang telah dikuasai pasukan khusus Irak di timur Mosul, Sabtu (5/11). Pertempuran ini membuat wilayah padat penduduk di sekitarnya terancam.

ISIS menyerang dengan mortar dan bom mobil. Serangan juga terjadi di sisi selatan distrik Gogjali. ISIS mendeklarasikan pembebasannya awal pekan ini. Pertempuran jalanan terus berlanjut antara kedua pihak. Mortar diluncurkan, senjata otomatis menyerang satu sama lain. Pasukan Irak merespons dengan artileri.

Bentrokan paling intens terjadi di Al-Bakr. Duel antara penembak jitu terjadi dari atas rumah di hampir semua area penduduk. Letnan Kolonel Saad Alwan dari unit kontra terorisme mengatakan pada Aljazirah, pertempuran sangat ganas.

"Kami menghadapi perlawanan sengit, mereka menggali parit dan menggunakan bom mobil," kata Alwan. Dalam perkembangan terbaru pada Ahad, ledakan bunuh diri berasal dari ambulans. Insiden ini menewaskan sedikitnya 21 orang.

Serangan terjadi di Tikrit dan Samarra. Dilansir BBC, serangan itu menargetkan jamaah Syiah, diantaranya warga Iran. Tidak jelas apakah serangan ini merupakan pembalasan ISIS atas pasukan Irak atau bukan.

Ambulans meledak saat mengantri di pos pemeriksaan pintu masuk kota di selatan. Di Samarra, ambulans lainnya meledak di taman mobil untuk jamaah Syiah yang memenuhi Masjid Al-Askari. Sejumlah korban tewas adalah warga Iran. Belum ada kelompok yang mengklaim serangan namun diduga ISIS yang bertanggung jawab untuk mengalihkan atensi dari Mosul.

Citra satelit pada Sabtu telah menunjukkan ISIS mendirikan pertahanan dalam bentuk benteng. Termasuk pembangunan barikade beton, tanggul bumi dan menyebar puing untuk memblokir jalan utama menuju pusat kota. Dalam perkembangan terbaru, Syria Democratic Forces (SDF) yang didukung AS mengumumkan awal kampanye perebutan kota Raqqa, Suriah dari ISIS. Seiring dengan rencana pembebasan Mosul yang belum usai di Irak.

Kampanye ini akan dimulai dalam beberapa jam kedepan dengan AS membantu dengan serangan udara. Dalam konferensi pers di kota Suriah, Ain Issa, komandan SDF mengatakan tujuan utama kampanye adalah pembebasan Raqqa dari militan. Pasukan Kurdi YPG adalah salah satu kelompok militan terkuat di Suriah. Mereka kemungkinan akan jadi tulang punggung SDF. Sama seperti pasukan Peshmerga Kurdi yang juga membantu kampanye Mosul di Irak.

Di Irak, Perdana Menteri Haidar al-Abadi mendesak ISIS untuk menyerah. "Jika ingin hidup, jatuhkan senjata Anda. Tidak ada tempat untuk kalian di Irak," kata Abadi dalam siaran langsung di televisi. Ia optimis pasukan Irak akan segera masuk Mosul dan mengalahkan ISIS. Meski demikian, ritme pertempuran cukup menurun meski perkembangan terus dilaporkan. Pasukan pemerintah masih 35 km jauhnya dari pusat Mosul.

Pasukan menyasar posisi ISIS di kota Hammam al-Alil pada Sabtu. Kota ini terletak di sepanjang sungai Tigris, sekitar 15 km dari bagian selatan Mosul. Saluran televisi Kurdi menayangkan pasukan Irak dan kendaraan berat berderet di luar kota. Helikopter tempur terlihat menembakkan roket.

Warga sipil telah dipaksa meninggalkan wilayah tersebut sejak awal pekan lalu. Jumlahnya mencapai 1.600 orang. Komisioner tinggi PBB untuk HAM memperingatkan mereka bisa saja dikirim untuk jadi tameng manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement