Rabu 25 Jan 2017 11:38 WIB

Soal Penyelundupan Senjata, Begini Klarifikasi Dubes Sudan

Duta besar Sudan untuk Indonesia, Abd Al-Rahim Al-Siddiq
Foto: Dokumen Kedutaan Besar Republik Sudan.
Duta besar Sudan untuk Indonesia, Abd Al-Rahim Al-Siddiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dubes Sudan untuk Indonesia Abd al-Rahim al-Siddiq angkat bicara terkait dugaan penyelundup senjata dalam rombongan 138 anggota TNI usai menyelesaikan misi perdamaian di Sudan. 

Dia menegaskan bahwa kabar rombongan tersebut ditangkap tidak benar sama sekali. “Itu (penangkapan) informasi keliru,” katanya kepada Republika.co.id melalui pesan Whatsapp di Jakarta, Rabu (25).

Menurut dia, rombongan tersebut masih berada di Transit Area di Bandara al-Fashir, Sudan, lokasi penemuan senjata-senjata tersebut. Pihaknya masih terus berkoordinasi melalui kedutaan besar kedua negara. 

Dia berharap, insiden ini selesai dengan baik dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi hubungan antara Indonesia dan Sudan. Bagaimanapun hubungan keduanya terlalu besar jika dibandingkan insiden kecil ini. 

Apalagi, kata dia, TNI mempunyai reputasi dan nama yang cukup bagus di Sudan sejak 2008. Dia yakin kasus ini tak akan memengaruhi sedikit pun hubungan kedua negara dan tak akan berpengaruh apa pun terhadap keberadaan TNI yang terlibat dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB. 

Sebelumnya, beredar kabar sebanyak 138 tertahan di Bandara al-Fashir, setelah ditemukannya sejumlah senjata. Penemuan ini pun dikaitkan dengan dugaan penyelundupan senjata. Baik Polri ataupun TNI telah membantah kepemilikan senjata itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement