Selasa 14 Mar 2017 11:01 WIB

Gubernur Homs: Gerilyawan Sepakat Ungsikan Warga ke Utara Idlib

Pengungsi Suriah di kamp pengungsi yang terletak di Provinsi Idlib, utara Suriah.
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Pengungsi Suriah di kamp pengungsi yang terletak di Provinsi Idlib, utara Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Gubernur Provinsi Homs di Suriah Tengah, Talal Barazi, Senin (13/3) mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan gerilyawan di kubu terakhir mereka di kota tersebut untuk mengungsikan warga ke bagian utara Kota Idlib.

Pengungsian warga Permukiman Waer akan segera dimulai sebagai bagian dari upaya untuk membersihkan permukiman itu dari kehadiran gerilyawan. Barazi mengatakan kesepakatan tersebut akan dilakukan melalui kerja sama dengan pusat perujukan Rusia, yang mengawasi pelaksanaan kesepakatan antara gerilyawan dan Pemerintah Suriah.

Gerilyawan dan keluarga mereka akan meninggalkan Waer, permukiman terakhir yang dikuasai Homs, ke Idlib dalam beberapa kelompok. Diperkirakan dalam waktu enam hingga delapan pekan, kepindahan para anggota oposisi dan keluarga mereka dari Homs dilakukan. Selama ini, kota itu dikenal dengan julukan Ibu Kota Revolusi, di mana banyak warga di sana yang mencoba menggulingkan Preisden Suriah Bashar Al Assad pada 2011.

Polisi dan personel Bulan Sabit Merah Arab Suriah dijadwalkan mengawasi proses pengungsi itu, sementara pasukan Rusia mengkoordinasikan pengamanan jalan buat pengungsi menuju Idlib. Kembalinya kegiatan lembaga pemerintah di permukiman tersebut akan dimulai setelah pengungsi kelompok terakhir gerilyawan, demikian antara lain isi kesepakatan itu.

"Kemenangan sesungguhnya dicapai melalui kembalinya kekuasaan negara, baik melalui perujukan atau pertempuan melawan kelompok teror," kata Gubernur tersebut.

Kesepakatan awal bagi pengungsian gerilyawan dari Waer dicapai beberapa bulan lalu, dan menghasilkan pengungsian beberapa kelompok gerilyawan. Tapi pelaksanaan penuh kesepakatan itu terhambat akibat pemboman dan pertempuran baru.

Pada Februari, enam pengebom bunuh diri meledakkan diri mereka di dua markas keamanan di Homs, dan menewaskan tak kurang dari 42 orang, kebanyakan personel keamanan. Saat itu, beberapa laporan mengatakan pengeboman tersebut dilakukan oleh kelompok fanatik dari Waer, yang menjadi sasaran pengeboman terus-menerus dari pihak pemerintah.

 

sumber : Antara/Puti Almas
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement