Rabu 03 May 2017 17:11 WIB

Arab Saudi: Iran Ingin Kendalikan Dunia Islam

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Saudi vs Iran.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Saudi vs Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Pertahanan Arab Saudi sekaligus wakil putra mahkota kerajaan Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud mengatakan, Iran terus berupaya memegang kendali atas dunia Islam.

Ia juga menolak berunding dengan Iran atas sejumlah konflik di kawasan Timur Tengah, khususnya masalah Suriah dan Yaman.

Dalam sebuah wawancara, pangeran berusia 31 tahun itu memberikan gambaran bagaimana selama ini Kerajaan Arab Saudi memandang Iran, sebagai saingan utama negara itu. Ia juga mengaku, telah mengawasi bagaimana perang di Yaman terjadi dan peran Iran di dalamnya.

Kemudian, Mohammed menuturkan tentang perbedaan pendapat antara Arab Saudi dan Iran yang utama, yakni dalam hal sektarian. Selama ini, Iran dianggap terus menyebarkan doktrin Syiah yang pada akhirnya mengendalikan sepenuhnya dunia Islam.

Anak dari Raja Salman itu juga berpendapat bahwa ajaran yang ada dalam Syiah tidak sesuai dengan Islam. Bahkan, ia menyebutnya sebagai sebuah ideologi para ektremis.

"Bagaimana kami bisa berdialog dengan Iran yang selama ini memiliki rezim maupun kepercayaan atas ideologi ektremis? Apa pentingnya bagi kami untuk melakukan itu?," ujar Mohammed seperti dilansir the Guardian, Rabu (3/5).

Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran telah terjadi sejak 1979 lalu. Saat iitu, masing-masing pihak nampaknya ingin memegang kendali lebih kuat dalam dunia Muslim.

Persaingan kedua negara juga berlanjut dalam setiap konflik yang terjadi di Timur Tengah. Seperti Suriah dan Yaman, di mana masing-masing mendukung sisi berlawanan.

"Kami tabu kami adalah target utama Iran jadi kami tak akan menunggu hingga pertempuran terjadi di Arab Saudi, tapi di negara itu," jelas Mohammed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement