Kamis 06 Jul 2017 11:24 WIB

UEA: Mengapa Qatar Menginginkan Kekacauan Ini?

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agus Yulianto
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al-Nahyan
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al-Nahyan

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Abdullah bin Zayed Al-Nahyan mempertanyakan sikap Qatar setelah memberikan tangggapan negatif terhadap tuntutan yang diajukan kepadanya. Ia mengaku heran mengapa Qatar seperti menginginkan kekisruhan dan kekacauan di Teluk.

"Mengapa Qatar tidak mencoba tersenyum di wajah orang-orang? Pertanyaan yang harus dijawab Qatar adalah mengapa mereka menginginkan kekacauan ini?," ungkap Al-Nahyan saat menggelar pertemuan dengan menteri luar negeri Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir di Kairo, Rabu (5/7), seperti dilaporkan laman Al Araby.

Dia mengatakan, bahwa negaranya sudah cukup bersabar dengan Doha dalam 20 tahun terakhir. "Qatar harus menyesuaikan diri dari jalan penghancuran ke rekonstruksi," ucap Al-Nahyan.

Selama pertemuan di Kairo, aliansi anti-Qatar mengaku terganggu dengan respons negara tersebut terhadap tuntutan mereka. Aliansi yang dipimpin Arab Saudi itu pun menyatakan, bahwa mereka akan mempertahankan blokade dan isolasi terhadap Qatar.

Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, sebenarnya sanksi terhadap Qatar cukup berat untuk diterapkan. "Ini menyakitkan kita memperlakukan Qatar dengan cara ini, memang begitu," ujarnya.

Namun, dia menegaskan, boikot dan embargo akan tetap dilanjutkan. Walaupun belum ada rumusan tentang sanksi baru untuk Qatar, namun al-Jubeir mengatakan, bahwa aliansi anti-Qatar akan mengambil langkah selanjutnya pada waktu yang tepat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement